POSKOTASUMATERA.COM - DAIRI – Guna pengembangan pertanian secara khusus tanaman kopi, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan menyelenggarakan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2022-2023, bertempat di Hotel Four Point Medan, Senin (13/3/2023).
FGD ini
merupakan sosialisasi Polbangtan Medan dalam rangka pembukaan program studi
baru yaitu peminatan kopi.
Hal tersebut
diungkapkan Direktur Polbangtan Medan Ir Yuliana Kansrini dalam pertemuan ini.
Kabupaten
Dairi sendiri, sebagai kabupaten penghasil kopi terbaik di Indonesia tak ingin
menyia-nyiakan kesempatan ini.
Hal ini
dipertegas oleh Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dalam pertemuan ini.
Bupati
menyampaikan Kabupaten Dairi memiliki kedua jenis kopi yakni arabika dan
robusta. Namun seiring perkembangan pasar, mayoritas kopi yang paling banyak
dikembangkan saat ini adalah kopi arabika.
Terkait hal
ini, Bupati menyebut Pemkab Dairi di bawah kepemimpinannya ingin mengembalikan
kejayaan kopi Sidikalang.
“Mengembalikan
kejayaan kopi Sidikalang, tak cukup hanya di hulu saja. Memang tak mudah, saat
ini kami sedang berupaya mengembangkan ekosistemnya, mulai dari swasta,
perbankan, termasuk koperasi,” ujarnya.
Kata Bupati,
program peminatan kopi yang ditawarkan oleh Polbangtan Medan ini menjadi
peluang penting bagi Kabupaten Dairi dalam tugas mengembalikan kejayaan kopi
Sidikalang melalui pendidikan dan pelatihan kelak.
Sebelumnya,
mengawali acara sekaligus membuka kegiatan, Direktur Polbangtan Medan Yuliana
Kansrini menyampaikan program baru ini dirancang bagi 10 kabupaten di Sumatera
Utara yang berpotensi dalam pengembangan kopi.
“Kami berharap
dari kegiatan ini ada output ada kerja sama memanfaatkan peluang yang
ditawarkan mengisi kuota peminatan kopi yang akan dimulai September mendatang
untuk 1 kelas berkisar 30 orang yang akan ditempa untuk menjadi generasi
penerus kopi.
Alasan
pentingnya, kata Yuliana, program studi ini adalah karena adanya kekhawatiran
orang asing lebih mendominasi dalam pengembangan kopi.
“Kita tidak
boleh hanya jadi penonton. Kita harus mampu mencetak SDM kita yang handal mulai
hulu hingga ke hilir. Ini kesempatan bagi kita sekaligus harapan kami,” ujar
Yuliana.
Lebih jauh
Yuliana menginformasikan Polbangtan ini merupakan lembaga pendidikan yang berada
di bawah naungan Kementerian Pertanian secara langsung.
Sebagai
informasi FGD ini dimoderatori oleh pakar kopi Prof Hamdani Harahap. (PS/K.TUMANGGER).