SMSI Samosir foto bersama dengan pihak sekolah dan para siswa |
POSKOTASUMATERA.COM-SAMOSIR - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, ikut menjadi narasumber pada pembinaan karakter dan Kewarganegaraan siswa Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri (SMAKN) Samosir, Selasa dan rabu (27-28/03) di Hotel Grand Dainang, Panguruan.
Sebagai Anggota SMSI Samosir, Dongan P Sitanggang dan Tumpal Sijabat diutus sebagai narasumber membawa materi Penggunaan Media Sosial dalam Perspektif Budaya sebagai Peningkatan Karakter Siswa.
Kepala SMAKN Samosir Bonar Sinaga SAg mengatakan pembinaan karakter dan kewarganegaraan itu dilakukan untuk membentuk pendidikan moral bangsa, menjadikan siswa yang memiliki tingkat cerdas yang tinggi dan berakhlak mulia.
Untuk kegiatan itu kata Bonar, ada tiga narasumber. Antara lain Polres Samosir, Kejaksaan Negeri Samosir, dan SMSI Kabupaten Samosir, dengan materi yang berbeda.
Dalam pemaparannya, para kuli tinta itu mengajak seluruh siswa untuk tetap mengedepankan etika serta mencintai dan melestarikan budaya.
Tata krama dan sopan santun untuk sesama itu harus, apalagi terhadap Orang tua atau usianya sudah diatas kita. Jadikanlah pepatah Batak yang mengatakan "Pantun Hangoluan Tois Hamagoan" (Orang sopan akan mendapat berkat, orang sombong akan hidup sengsara), menjadi motifasi hidupmu. Kata Dongan dalam paparannya.
Dikatakan Dongan, menjaga dan melestarikan budaya adalah tanggungjawab bersama. Maka mari belajar budaya dan mempraktekkanya dalam kehidupan sehari hari, sehingga budaya yang sangat kita banggakan itu tidak musnah ditelan kemajuan zaman.
Apalagi budaya Batak itu sangat unik sebenarnya, mulai dari bentuk rumah adat, kita semua diikat kekeluargaan dengan Dalihan Natolu, tidak boleh menikah satu marga dan rumpun, dan masih banyak lagi.
"Namun harus diingat, Mencitai dan membanggakan budaya sendiri tanpa harus merendahkan dan melecehkan budaya orang lain" Kata Dongan.
Tumpal Sijabat pada paparannya dalam penggunaan Media Sosial (Medsos), mengajak para pelajar untuk bijak dan berbudaya dalam menggunakan Medsos. Karena bermedsos itu bisa menciptakan kebaikan dan juga sebaliknya.
"Orang yang berbudaya dalam bemedsos itu akan memposting hal hal yang positif, dan bermanfaat bagi orang lain, serta menjaga privasi orang lain dan menghindari hal hal yang bertentangan dengan hukum".
Wartawan yang sudah memiliki kartu UKW (Uji Kompetensi Wartawan) itu, pemaparan terkait hal hal apa saya yang boleh dan tidak boleh dalam bermedsos, serta manfaat budaya dalam bermedsos dan manfaat medsos terhadap budaya. (PS/PARDIMAN)