Tumpahan CPO ke Laut Belawan, Ka Balai Gakkum KLHK dan Kadis LHK ‘Bungkam’, OP Belawan : Bukan Salah Pengoperasian

/ Senin, 17 April 2023 / 00.45.00 WIB



POSKOTASUMATERA.COM-BELAWAN-Tumpahnya Crude Palm Oil (CPO) di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan pada Jumat 14 April 2023 agaknya tak membuat pengawas lingkungan di Sumut cepat tanggap atas informasi ke masyarakat.

 

Nyatanya, Kepala Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Sumatera I Subhan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumut bungkam saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (16/4/2023) via pesan Whats App mereka.

 

Tak sehurufpun konfirmasi pesan daring ini dijawab kedua pejabat yang disumpah dan digaji negara yang salah satu tugasnya melakukan pengawasan bidang lingkungan hidup ini menjawab konfirmasi wartawan meski 2 centang di laman WA nya terlihat.

 

Diamnya kedua pejabat publik ini menjadi tanda tanya masyarakat atas relevan atau tidak nya atasan mereka yakni Menteri LHK RI Siti Nurbaya menempatkan Subhan menjadi Kepala Balai Gakkum KLHK Sumatera I dan pas atau tidaknya, H Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut menempatkan Yuliani Siregar menjadi pejabat tertinggi di Dinas LHK Sumut.

 

“Memang perlu kajian mendalam atas penempatan Subhan sebagai Kepala Balai Gakkum KLHK Sumatera I oleh Menteri LHK dan Gubsu Pak H Rahmayadi juga diharapkan mengkaji posisi Yuliani Siregar sebagai Kadis LHK Sumut jika sulit masyarakat khususnya media dari mereka atas kejadian dugaan pencemaran lingkungan di Sumut ini,” kata Aktivis R Gultom SH yang juga pengurus Lembaga Peduli dan Pemantau Pembangunan (LP3), Minggu (16/4/2023) di temui di Medan.

 

 

Dalam pantauan wartawan di elkhpn.kpk.go.id dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Balai Gakkum KLHK Sumut Subhan pada tahun 2022 yang dilaporkannya pada 19 Februari 2023 total harta senilai Rp. 1.426.247.778,-. Hartanya naik 3,41 persen saja jika dibanding total harta di tahun 2021 yang totalnya Rp. 1.379.154.614,-. Kenaikan lumayan tinggi dari total harta Subhan dalam LKHKPN ada di tahun 2021 yang dilaporkannya pada 20 Januari 2022, hartanya naik 203.626.795 atau sekitar 17,32% dibanding tahun 2020 yang dicatatkannya senilai Rp. 1.175.527.819,-.

 

Kenaikan harta Subhan kalah dibanding Kepala Dinas LHK Sumut Yuliani Siregar yang dalam LKHPN tahun 2021 yang saat itu jabatannya Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut mencatat total harta Rp. 1.847.316.460,- yang dalam laporan yang disampaikan pada 10 Januari 2022 dengan pembanding total harta tahun 2020, pejabat yang baru menjadi Eselon II pada 20 Febuari 2023 itu total hartanya naik Rp. 439.128.675 dengan persentase kenaikan harta tahun 2021 adalah 31,18% dibanding tahun 2020.

 

Yuliani Siregar dalam LKHPN nya tahun 2022 yang dilaporkan pada 06 Januari 2023 yang juga saat itu masih menjabat Kabid Perikanan Tangkap, total hartanya adalah Rp. 2.126.236.861 yang naik sekitar 15.10 % dibanding total hartanya di tahun 2021.  

  

Atas laporan harta kedua pejabat itu, Pengurus LP3 R Gultom SH meminta, tim penerima LHKPN di KPK melakukan verifikasi guna mendapatkan hasil valid agar integrtitas dan kejujuran pejabat ini dapat diketahui dalam melaporkan harta kekayaannya.

 

Atas jabatannya dan total harta kekayaan kedua pejabat yang miliaran dan terus naik ini, tentunya mereka yang menerima gaji negara itu selayaknya  tranparan dan mau menyampaikan informasi ke jurnalis guna mudahnya memperoleh info dan data guna berimbangnya pemberitaan.

 


OP BELAWAN : BUKAN SALAH PENGOPERASIAN

Dua hari pasca tumpahan CPO di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan terjadi, stakeholder di Pelabuhan Belawan menyatakan tumpahnya CPO itu bukan kesalahan pengoperasian tapi karena pecahnya pipa.

 

Dalam keterangan persnya, Minggu (16/4/2023) sore, bak 'penegak hukum menyampaikan ekspos hasil penyelidikan', Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Wisnu Handoko mengatakan, peristiwa tumpahnya CPO saat pengisian dari PT Pasific Palmindo Industri ke Kapal Tanker SC Chongqing asal Hongkong terjadi bukan kesalahan dalam pengoperasian melainkan terjadi disebabkan alat yang rusak.

 

Dia menjelaskan, Pelindo telah bekerja sama dengan perusahaan yang menangani limbah sekaligus Pelindo telah menerapkan sesuai sop dan ditangani dengan cepat agar tumpahan itu tidak menyebar. “Ditambah lagi, pihak Syahbandaran Utama Belawan telah melakukan upaya emergency stop supaya tidak banyak minyak yang keluar,” katanya..

 

Dia memperkirakan 3.000 ton minyak nabati yang dimuat ke Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong tersebut akan segera diberangkatkan. “Setelah pencapaian muat selesai makan kapal akan di berangkatkan pada sore ataupun malam ini,” paparnya.

 

Meski mengaku bukan kesalahan, dengan bahasa kontradiktif Wisnu Handoko mengaku, tetap melakukan evaluasi terkait kondisi pipa-pipa berada disini yang seharusnya terpelihara dengan baik agar tidak terulang kembali.

 

Namun statemen bukan kesalahan itu seakan ditepis Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Bharto Ari Raharjo. Meski dikatakakannya, atas peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan Syahbandar telah melakukan upaya pembersihan minyak nabati yang tumpah di atas permukaan air laut menggunakan boat. Namun Bharto tetap menjelaskan aspek hukumnya.

 

“Dilihat dari sisi penanggulangan di lokasi sudah clear. Hal ini kita proses sesuai penyelidikan dan terus dijalankan sesuai aspek hukum,” kata Bharto Ari Raharjo.

 

Senada itu, GM Pelindo Cabang Belawan Jonedi Ramli mengaku, tak kurang 12 ton CPO tumpah diakibatkan fleksibel house mengalami pecah. " Apa penyebab nya, lebih lanjut Pelindo akan mengevaluasi kembali pipa-pipa diduga milik PT Pacific Palmindo Industri (PPI) tersebut," katanya.

 

Dia menjelaskan, telah dilakukan pemeriksaan sebab akibat atas peristiwa tersebut maka terjadi randem kapal menjadi terlambat. Dia memperkirakan hasil laboratu rium oleh Dinas LHK Sumut akan didapat pada 5 hari kedepan.

 

Kepala Bidang Dinas LHK Sumut Akmal Saputra Nasution ditempatyang sama mengaku, telah mengambil langkah cepat untuk mendorong intansi bersangkutan dan PT PPI agar melakukan upaya cepat dalam pemulihan dan pembersihan pipa tersebut.

 

Dijelaskannya, Dinas LHK Sumut siang tadi telah mengambil sampel sekaligus akan melihat keadaan dampak dan 5 hari kemudian akan ada hasilnya. “Selama 30 hari kedepan dan terkait dampaknya, kami akan melakukan pembinaan lebih ketat terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan pemindahan minyak ke kapal,” pungkasnya.

 

Akmal Saputra Nasution merinci, Dinas LHK Sumut akan memeriksa kadar baku mutu air yang akan diketahui tercemar atau tidaknya. “Bila tercemar kita akan melakukan langkah-langkah perbaikan dari air tersebut,” pungkasnya.

 

Kok bisa, Kepala OP Utama Belawan menyimpulkan bukan kesalahan operasional sementara  polisi masih melakukan penyelidikan. Statemen ini tentunya amat bertentangan dengan proses yang sedang dilakukan Polres Pelabuhan Belawan.

 

Kasi Humas Polres Belawan Iptu Hamzar Doni, Minggu (16/4/2023) pagi pada wartawan mengaku, Satreskrim Polres Belawan melakukan penyelidikan atas tumpahnya CPO saat pengisian ke Kapal Tanker pada Jumat 14 April 2023 lalu.

 

 

Diberitakan sebelumnya, CPO milik PT Pasific Palmindo Industri tumpah ke laut di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan, Jumat (14/4/2023) akibatnya minyak kelapa sawit ini mencemari laut mengakibatkan rusaknya biota alam disana.

 

Tumpahnya CPO ini disebabkan pecahnya pipa penyaluran dari Tanki timbun PT Pasific Palmindo Industri ke Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong yang akan membawa minyak kelapa sawit ini ke luar negeri.

 

Merespon kejadian ini, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) meminta aparat penegak hukum mengusut keteledoran perusahaan minyak kelapa sawit ini hingga memberikan sanksi kompensasi pada Nelayan terdampak, sanksi administrasi atau pidana sesuai tingkatan kesalahan.

 

“Aparat penegak hukum dan pengawas lingkungan harus mengusut masalah tumpahnya CPO di Pelabuhan Belawan ini. Berikan sanksi tegas sesuai tingkat kesalahannya,” tegas Ketua HNSI Sumut Zulfacri Siagian, Minggu (16/4/2023).

 

Dia menduga, tumpahan CPO ke depan Pelabuhan Belawan ini akan mencemari biota laut hingga jika dibiarkan tanpa tindakan maka kejadian itu akan terulang terus berikat pencemaran laut yang berdampak pada penghidupan Nelayan Tradisional yang menggantungkan nasibnya mencari ikan di sekitar Pelabuhan Belawan.

 

POLISI LAKUKAN PENYELIDIKAN

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Belawan melalui Ph Kasi Humas Iptu Hamzar Doni mengaku, polisi telah melakukan penyelidikan atas tumpahnya CPO di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan saat pemuatan Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong dari PT Pasipic Palmindo Indonesia.

 

“Polisi telah melakukan penyelidikan,” kata Iptu Hamzar Doni yang juga Kanit Tipiter Satreskrim Polres Belawan ini.

 

Menyangkut statemen Ketua HNSI Sumut meminta melakukan penyelidikan, Iptu Hamzar Doni menganjurkan, HNSI Sumut membuat pengaduan ke Polres Belawan meski saat ini Satreskrim telah melakukan penyelidikan.

 

“Kalau HNSI meminta itu (tumpahan CPO,red), saya sarankan HNSI membuat dumas ke Polres Belawan,” pungkasnya sembari mengatakan, Satreskrim Polres Belawan telah menurunkan tim.

 

Sumber wartawan menyebutkan, akibat pecahnya Pipa tersebut, perairan Pelabuhan Belawan tercemari tumpahan CPO milik PT Pacific Palmindo Industri (PPI) pada Jumat 14 April 2023.

 

Minyak CPO yang tumpah rencananya akan di muat ke kapal tangker SC Chongqing yang sandar di dermaga 106 Pelabuhan Ujung Baru Belawan. Namun belum selesai melakukan pengisian salah satu pipa jalur pengisian pecah.

 

Belum diperoleh keterangan dari manajemen PT Pasific Palmindo Industri, nomor kontak yang tertera di Website perusahaan itu tak merespon saat dihubungi, Minggu (15/4/2023). Kontak wartawan hanya diterima perempuan mengaku Security perusahaan itu. Ia mengaku saat itu, pegawai tak ada yang masuk kerja karena libur. (PS/RED/SAMSUL) 

 

 

Komentar Anda

Terkini: