FMPB Gruduk Kejati Sumut, Suarakan Dugaan Gratifikasi di Kabupaten Asahan

/ Jumat, 22 Desember 2023 / 13.26.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Dugaan Korupsi dan Gratifikasi Modus Sedekah Rutin , Bupati Surya BSc tak henti disuarakan  untuk dituntaskan. Ketua Umum Forum Mahasiswa Pemuda Bersatu M Ritonga kepada wartawan, Kamis (21/12/2023) saat melangsung aksi unjukrasa jilid II,  di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara .

"Meski intervensi begitu keras. Ancaman, propaganda hingga pembungkaman terhadap sejumlah media yang berupaya membantu menyuarakan tuntutan FMPB terhadap dugaan gratifikasi dan perilaku KKN di Pemkab Asahan tak luput mendapat tekanan," ujar Ketua Umum FMPB M Ritonga.

Dipaparkan M Ritonga, bahwa beberapa media yang membantu mempublikasi aksi unjukrasa yang dilakukan FMPB, banyak yang di takedown.

"Kita sangat berterima kasih terhadap dukungan para jurnalis senior yang membantu. Meskipun para pemilik media mendapat tekanan hingga menghapus pemberitaan kita sangat maklumi," jelasnya.

Untuk itu, lanjut M Ritonga, aksi unjukrasa di Kejati Sumut akan terus berlanjut dan takkan berhenti disuarakan. Dan rencana pada Jumat (22/12/2023) FMPB juga melakukan aksi unjukrasa didepan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung RI.

"Kita yakin, tidak ada yang kebal hukum di negeri ini. Meski belum ada progres laporan kita ditingkat aparat penegak hukum daerah, aksi unjukrasa di KPK dan Kejagung RI kita lakukan sebagai bukti dukungan kepada aparat hukum daerah untuk berani bertindak serta memproses laporan," tegas M Ritonga.

Terpisah, beredar informasi upaya pembungkaman pemberitaan aksi unjukrasa FMPB mengenai dugaan gratifikasi modus sedekah rutin dan perilaku KKN dalam pengerjaan proyek yang bersumber APBD Pemkab Asahan dilakukan sejumlah oknum Camat yang diduga suruhan Bupati  Asahan Surya bsc bernama Khualid Armansyah Lubis S.Sos melalui wartawan senior di Medan.

M Ritonga mengaku tidak mengenal dan tidak mengetahui persoalan tersebut. "Saya tau berita itu dicopot dari senior di medan,bahwa beberapa media itu tidak bisa dibuka. Mengenai nama wartawam senior berinisial CSS tidak kenal," tegas M Ritonga.

Ironisnya, kata M Ritonga bahwa oknum camat yang awalnya mengaku diperintahkan Bupati Asahan Surya Bsc menemuinya di Medan bernama A. Syaipul P Pasaribu.

"Jam 12 malam  dia sampai di Medan ,saya dikejarnya ke Kontrakan saya di Sisinga Mangaraja Medan. Dia mengatakan bahwa Bupati sedang umroh dan dia suruh menemui untuk klarifikasi. Saya sampaikan klarikasi ke media saja dan sekaligus laporan resmi sudah dimasukkan," pungkas M Ritonga.

Diberitaka  sebelumnya, sejumlah proyek yang kerap jadi "bancakan" para tim pemenangan Bupati Asahan Surya Bsc hingga munculnya dugaan gratifikasi modus sedekah rutin terhadap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) serta Camat menuai intervensi.

Bupati Asahan Surya Bsc  disebut-sebut dugaan aktor utama dalam upaya intervensi kepada mahasiswa dan pemuda anti korupsi yang tergabung dalam lemabaga forum mahasiswa pemuda bersatu (FMPB) yang kerap menyuarakan perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di Kabupaten Asahan.

"Intervensi berlangsung selama sepekan, usai melakukan aksi unjukrasa pada Kamis (14/12/20023) sejumlah nomor tak dikenal kerap melakukan intervensi melalui komunikasi selular" Ujar Ketua Umum FMPB M Ritonga kepada wartawan (Selasa 14/12/2023).

Dipaparkan M Ritonga bahwa intervensi yang dialami tersebut selain bernada ancaman serta upaya pelarangan untuk melakukan aksi unjukrasa.

"Kau namanya M Ritonga? Ga usah kau demo-demo Bupati. Bupati lagi umroh. Apa mau kau? Biasa itu kalau Bupati kasih mainan sama tim pemenangan," kata M Ritonga menirukan gaya intervensi sembari mengakui bahwa perilaku manusia pembiasan permainan dugaan korupsi proyek dan gratifikasi di jajaran Pemkab Asahan.

Aksi ini menguat sejak munculnya kegerahan para pejabat yang diduga diminta sedekah rutin oleh oknum pengumpul, tak mampu lagi tertahankan. Dikarenakan nominal yang kerap diminta begitu fantastis,  terkadang per orang Rp 2juta- Rp 5 juta perbulan.

"Itu terjadi ke sejumlah camat, diluar pejabat eselon IV, III Dan II". Berdasarkan kegerahan dan pengakuan beberapa pejabat yang diminta, bahkan ex pejabat yang pernah terlibat sebagai aktor utama 'sedekah rutin, Jelas Ketua Umum FMPB M Ritonga.

Selain itu, lanjut M Ritonga, informasi,laporan dan pengakuan tersebut semakin menguat, beberapa pekan lalu muncul sebuah percakapan pribadi dan percakapan dalam grup whatsapp sejumlah pejabat pimpinan kecamatan terhadap, himbauan dan pengingat setoran sedekah rutin tersebut.

"Berdasarkan informasi yang berkembang tentang 25 Camat di Kabupten Asahan  diduga wajib menyetorkan uang senilai Rp. 5.000.000 setiap bulannya kepada Bupati Asahan," tegas M Ritonga.

Beredar sebuah gambar pesan Whatsapp Camat Asahan Kota Kisaran Barat berinisial Khualid dalam melakukan pengkondisian uang setoran Sedekah Rutin Bulanan dari seluruh Camat se Kabupaten Asahan menuai pro kontra.

Khualid disebut-sebut sebagai 'ketua kelas' para Camat se Kabupaten Asahan . Selain  itu, Khualid disebut-sebut sebagai penanggung jawab dan pengumpul sedekah rutin yang diduga akan disetorkam kepada Bupati dan Wakil Bupati.

Tak ada respon Bupati Asahan Surya BSc dan Sekda Asahan John Ardi. Kedua pejabat ini tak merespon konfirmasi wartawan, Jumat (22/12/2023) saat di kirim pesan ke Whats App nya dan dikontak ke ponselnya. (PS/REL)

Komentar Anda

Terkini: