 |
| Terlihat Kepala Puskesmas Banda Sakti dan seluruh Pegawai siap memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. FOTO | DAHLAN AMRY |
Pelayanan dalam bentuk barang publik dapat berupa fasilitas yang menunjang kehidupan masyarakat seperti jalan raya, air bersih dan lainnya. Semakin tinggi kualitas pelayanan dalam bentuk barang publik maka kehidupan masyarakat akan baik.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik yaitu perlu adanya penyusuna Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang disusun berdasarkan jenis pekerjaannya sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan.
Seperti masyarakat yang memanfaatkan pelayanan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe mayoritas adalah masyarakat yang berdomisili di kota Lhokseumawe dan sejumlah pekerja lainnya. Untuk pekerja yang mendatangi Puskesmas Banda Sakti dari berbagai jenis pekerjaan seperti pegawai negeri sipil, petani, pedagang, dan juga ibu rumah tangga.
Banyak juga tenaga kerja hanya mengantarkan keluarganya untuk berobat ke Puskesmas Banda Sakti. Terlebih pada era Badan Jaminan Sosial Kesehatan, Puskesmas Banda Sakti merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang harus dikunjungi oleh masyarakat jika ingin dirujuk ke Rumah Sakit.
Dewasa ini Puskesmas Banda Sakti semakin banyak didatangi masyarakat untuk berobat maupun untuk meminta surat rujukan.
Mengingat fungsi utama Pukesmas adalah melayani masyarakat, maka pemerintah kota Lhokseumawe dibawah Dinas Kesehatan perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagai penerima pelayanan publik.
Demikian disampaikan oleh Cut Fitri Yani, SKM Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe kepada Poskota di ruang kerjanya, 20 Januari 2024. Menurutnya, Kebijakan pendayagunaan aparatur negara dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Banda Sakti harus dilaksanakan secara konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Sehingga pelayanan pemerintah kepada masyarakat dapat selalu diberikan secara cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif, terang Cut Fitri.
Lanjutnya, ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas Banda Sakti ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan di Puskesmas akan dicapai apabila mereka memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan masyarakat kota Lhokseumawe.
Puskesmas Banda Sakti yang menjadi tempat berobat dan konsultasi masyarakat, dan rujukan terdapat puluhan tenaga kerja yang sedang melakukan pemanfaatan pelayanan di Puskesmas dan memberikan pendapatnya terkait pelayanan yang mereka rasakan.
Di Pukesmas Banda Sakti terdapat 14 unsur yang menjadi prioritas yaitu kemudahan prosedur, kesesuaian persyaratan, kejelasan pelayanan, kedisiplinan petugas, tanggung jawab petugas, kemampuan petugas, kecepatan layanan, keadilan layanan, keramahan petugas, kewajaran biaya, kesesuaian biaya, ketepatan jadwal, kenyamanan lokasi, dan keamanan lokasi, ujar Cut Fitri.
Dari 14 unsur pelayanan, mereka menyebutkan bahwa keramahan petugas, dan kenyamanan lokasi menjadi unsur tertinggi yang mendapat nilai kepuasan terbaik. Unsur tanggung jawab memiliki nilai indeks kepuasan paling baik dibawah decission maker Kepala Puskesmas dr. Ferdian.
 |
| Jadwal Pelayanan di Puskesmas Banda Sakti |
Hal ini dapat terjadi dikarenakan petugas di Puskesmas Banda Sakti mampu memberikan keramahan yang sangat baik kepada pengunjung dan lokasi Puskesmasnya pun sangat nyaman. Sehingga pengunjung merasakan kenyamanan saat mengunjungi Puskesmas. Secara keseluruhan, indeks kepuasan di Puskesmas Banda Sakti ini sudah dalam kategori membaik.
Diasumsikan Cut Fitri, perbandingan antara jumlah petugas dan pasien setiap harinya serta perbandingan fasilitas dengan jumlah pasien juga perlu menjadi perhatian dan keseimbangan. Semakin banyak pasien, maka petugas akan semakin banyak melakukan pelayanan.
Jumlah fasilitas yang disediakan juga sudah memadai untuk pasien yang ada jika jumlah pasien semakin banyak. Adanya BPJS Kesehatan yang meningkatkan jumlah kunjungan di Puskesmas Banda Sakti sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama sehingga Puskesmas dituntut untuk tetap memberikan performa yang prima dalam melayani masyarakat, sebut Cut Fitri Yani SKM.
Hal ini yang juga dituntut oleh petugas pelayanan untuk rela datang lebih cepat ke tempat kerja bahkan jarang yang bolos untuk memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
Petugas Kesehatan di Puskesmas Banda Sakti terus menuntut kecepatan dan ketepatan pelayanan oleh petugas sehingga mereka tidak perlu meninggalkan tempat kerja terlalu lama saat memanfaatkan pelayanan di Puskesmas.
Masyarakat kota Lhokseumawe mempunyai berbagai latar belakang tempat kerja yang bermacam. Terdapat tempat kerja yang memberikan izin untuk melakukan pengobatan kalau ada surat istirahat karena sakit dan surat berobat, ada juga tempat kerja yang sangat kaku sehingga tidak mengizinkan meninggalkan pekerjaan jika hanya berbekal surat berobat.
Kalau masyarakat mengunjungi poli gigi, dia hanya akan mendapatkan surat keterangan berobat sehingga dia harus meninggalkan 1 hari kerja dengan mengambil jatah cuti atau dipotong gaji karena tidak hadir di tempat kerja.
Hal ini yang harus diantisipasi oleh petugas Puskesmas Banda Sakti, jangan sampai merugikan pengguna layanan kesehatan di tempatnya. Jika mereka kecewa dalam pelayanan, bisa jadi dia tidak akan datang kembali dan menyebarkan ke sanak saudara tentang pengalaman buruknya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dalam hal ini, kita terus menyarankan agar Puskesmas Banda Sakti agar dapat memberikan kemudahan dalam prosedurnya, kemudahan dalam syarat yang diminta, kecakapan petugas dalam menangani pasien, pelayanan yang adil, dan ketepatan dalam jadwal yang sudah direncanakan, sehingga nilai kepuasan masyarakat ketika berkunjung ke Pukesmas Banda Sakti akan semakin tinggi, ujar Cut Fitri SKM Kabid Kesehatan Masyarakat di Dinkes Lhokseumawe. (ADV)
