POSKOTASUMATERA.COM-MADINA- Pertama Hadir Di Cabdisdik Wilayah XI, seluruh siswa SMAN 2 Siabu mulai melakukan absensi menggunakan mesin absensi sidik jari atau fingerprint pada awal semester genap bulan Januari 2024 lalu.
Penggunaan sidik jari untuk absensi siswa dapat menjadi solusi cara absensi yang lebih baik. Diharapkan dapat mengatasi permasalahan dan meningkatkan kinerja sekolah. Hal ini bertujuan agar orangtua Siswa/i memastikan anaknya berada di Sekolah setiap hari
Demikian disampaikan Kepala SMAN 2 Siabu Sulaiman Saleh Harahap S.Kom kepada awak media online usai melihat absensi sidik jari atau fingerprint siswa Selasa pagi (6/1-2024).
Diketahui SMAN 2 Siabu yang terletak di Jalan Aek Tombang No. 01, Sihepeng, Kec. Siabu, Kab. Mandailing Natal Prov. Sumatera Utara.
“Pengadaan mesin absensi sidik jari (fingerprint) bagi siswa sebagai langkah awal menuju digitalisasi Sekolah. Hal ini sesuai dengan program Kepala SMAN 2 Siabu melakukan transformasi digital terhadap seluruh layanan siswa. Digitalisasi transformasi digital atas semua pelayanan dan tata kelola sekolah terhadap kehadiran siswa diharapkan semua menjadi transparan, akuntabel, dan terbuka”, ungkap Sulaiman Saleh Harahap penuh harap.
Dikatakannya, fingerprint merupakan sistem absensi yang diharapkan mampu membangun kedisiplinan siswa. Aplikasi absensi fingerprint difungsikan untuk memudahkan manajemen data kehadiran siswa sekaligus database Sekolah berbasis teknologi sidik jari. Disamping itu, absensi fingerprint bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa, membiasakan siswa datang tidak terlambat, tertib administrasi siswa, budaya antre dengan tertib dan sopan bisa didapatkan ketika siswa melaksanakan proses absensi tersebut. Orang tua/wali siswa juga dapat memantau kehadiran putra-putrinya di sekolah.
“Aplikasi ini memiliki fitur Short Massage Service Gateway (SMS Gateway) yang memungkinkan orang tua dapat memastikan putra-putrinya belajar dengan baik sesuai dengan jadwal. Setiap siswa yang melakukan scan absensi pada mesin fingerprint dapat langsung dikirim kepada orang tua/wali siswa melalui SMS di Handphone. Sehingga secara otomatis memberitahu orang tua/wali siswa tentang kehadiran putra-putrinya pada hari itu atau pada tanggal dan bulan tertentu ”, terang Kepala SMAN 2 Siabu.
Proses absensi dengan fingerprint, lanjutnya, datanya akurat. Hal ini dikarenakan proses absensi tidak dapat diwakilkan, sebab identifikasi kehadiran siswa menggunakan sidik jari (fingerprint) dari siswa tersebut.
“Kami memiliki 1 mesin fingerprint. Lokasinya di pintu masuk sekolah Satu mesin fingerprint untuk seluruh siswa kelas X,XI dan XII. Sehingga siswa langsung absen sesuai tingkatnya masing-masing”, pungkasnya.
"Untuk diketahui bahwasanya di Wilayah Cabdisdik Wilayah XI yang meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Mandqiling Natal Tingkat SMA/SMK dan SLB sekolah yang telah menggunakan absensi sidik jari (fingerprint) bagi siswa hanya 1 Sekolah yaitu SMAN 2 Siabu," ujar Sulaiman Harahap S.Kom.
Salah satu Orangtua Siswa Kelas X SMAN 2 Siabu A.Nasution menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang telah menggunakan fingerprint bagi siswa. Kami orangtua merasa tenang pada saat anak kami berada di Sekolah sebab fingerprint Siswa terhubung ke HP orangtua," ujarnya.
Setelah dijabarkan Kepala SMAN 2 Siabu Bapak Sulaiman Saleh Harahap.S.Kom sudah banyak kemajuan di sekolah ini," ujar A.Nasution. (PS/BERMAWI)