dr. Ferdian Subhan, Ingatkan Masyarakat Kota Lhokseumawe Waspada Kolesterol Naik Usai Lebaran

/ Senin, 22 April 2024 / 19.49.00 WIB


Ilustrasi kolesterol 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE – Idul Fitri  1 Syawal 1445 H yang jatuh pada Rabu 10 April 2024 identik dengan makan hidangan Lebaran. Beberapa hidangan umumnya terbuat dari olahan santan, sebut saja rendang, hingga gulai daging. Rasa gurih bercampur dengan tekstur lembut daging membuat nafsu makan meningkat. Bahkan hingga tidak sadar menghabiskan hidangan dengan porsi besar.

Perlu disadari bahwa mengonsumsi olahan daging berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Salah satunya adalah meningkatnya kadar kolesterol.  Jika kolesterol tersebut tidak terkendali dapat berakibat buruk pada kesehatan tubuh, demikian ungkap dr. Ferdian Subhan Kepala Puskesmas Banda Sakti kepada Poskota baru baru ini di Lhokseumawe.

Menurut dr. Ferdian akibat kolesterol berdampak besar bagi kesehatan masyarakat di kota Lhokseumawe, salah satunya adalah darah tinggi, ketika kolesterol mengendap dan menyebabkan terjadi  penggumpalan dan menempel di dinding pembuluh darah.   

Yang mana jika semakin banyak menempel, pembuluh darah akan menebal dan mengeras menjadi faktor risiko terjadinya darah tinggi. Karena pembuluh darah tidak elastis sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Tidak hanya itu saja, risiko terjadinya stroke dan serangan jantung juga bisa terjadi jika kadar kolesterol tidak dikontrol, sebut dr. Ferdian.

Terkait dengan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah akibat banyak konsumsi hidangan Lebaran secara berlebihan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kolesterol dalam tubuh. 

Kepala Puskesmas Banda Sakti ini mengungkap ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan dalam mengatasi kolesterol, salah satunya dengan menggunakan minyak zaitun. “Banyak untuk kolesterol salah satunya semua jenis lemak-lemak baik seperti minyak zaitun, minyak VCO, bisa digunakan untuk memperbaiki keseimbangan kolesterol di tubuh," kata dr. Ferdian.

Kedua, kata dr. Ferdian adalah konsumsi bawang-bawangan, seperti bawang merah, dan bawang putih. Dijelaskannya, bawang-bawangan tersebut diketahui dapat menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, juga menganjurkan untuk berbekam. 

Dijelaskannya, berbekam juga baik untuk mengembalikan keseimbangan kolesterol. "Ada beberapa ramuan kunyit, jahe punya khasiat untuk memperbaiki keseimbangan kolesterol," kata dia. Namun, dr. Ferdian menekankan hal paling penting untuk dilakukan mereka yang memiliki masalah kolesterol adalah mengatur pola makan. 

"Paling penting, kita harus tahu ketidakseimbangan itu muncul karena apa, kalau karena makanan maka jangan lupa perbaiki pola makannya. Kolesterol itu muncul karena lemak yang berlebihan dalam tubuh kita," jelas dr. Ferdian.

Makanan Khas Lebaran Tinggi  Kolesterol 

Opor Ayam  merupakan salah satu hidangan wajib yang seringkali ditemui di meja makan saat Lebaran tiba. Meskipun rasanya sangat nikmat, namun opor ayam juga termasuk dalam kategori makanan tinggi kolesterol. Hal ini dikarenakan bahan dasar pembuatan opor ayam yang menggunakan santan yang tinggi lemak.

Menurut laporan dari Medical News Today, santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Meskipun dalam jumlah sedang, santan dapat memberikan manfaat kesehatan, namun konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan bagi kesehatan tubuh. 

Rendang adalah sajian istimewa yang selalu menjadi bintang di meja makan saat Lebaran tiba. Namun, seperti opor, rendang juga terbuat dari bahan dasar santan yang tinggi lemak dan kolesterol. Selain itu, daging sapi yang menjadi bahan utamanya juga memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang signifikan. 

Oleh karena itu, konsumsilah rendang dengan bijak dan hindari mengkonsumsinya terlalu banyak. Meskipun rendang begitu lezat dan menggugah selera, konsumsi berlebihan dari makanan berlemak dan berkolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya. 

Kue Kering memang menjadi sajian yang tidak bisa dilewatkan saat merayakan Hari Idul Fitri. Rasanya yang lezat dan beragam varian membuatnya menjadi favorit banyak orang. Namun, perlu diingat bahwa kue kering juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Berbagai jenis kue kering ini mengandung bahan-bahan seperti susu, telur, dan keju yang kaya akan lemak dan kolesterol. Dalam satu potong kue kering saja, terdapat sekitar 75 kalori, sehingga konsumsi berlebihan dapat menyumbang pada peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. 

Sambal Goreng Kentang Di antara kelezatan hidangan Lebaran, sambal goreng kentang menjadi sajian yang tak terlewatkan dari meja makan. Namun, perlu diingat bahwa meskipun menggoda, sambal goreng kentang juga termasuk dalam daftar makanan yang tinggi kolesterol. 

Sambal goreng kentang umumnya mengandung bahan-bahan seperti santan dan minyak yang cukup banyak. Santan terkenal karena kandungan lemaknya yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, meskipun menggoda untuk dinikmati dalam porsi besar, disarankan untuk mengonsumsi sambal goreng kentang dengan bijak. 

Coto Makassar  merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Selatan yang sangat populer di berbagai daerah di Indonesia, terutama saat momen Lebaran tiba. Hidangan ini terdiri dari kuah kental yang diisi dengan potongan daging sapi dan jeroan, serta bumbu rempah yang khas. 

Meskipun rasanya begitu menggugah selera, namun coto Makassar sebaiknya dihindari oleh mereka yang memiliki masalah kolesterol tinggi. Dalam 100 gram daging yang digunakan sebagai isian dalam coto Makassar, terdapat kandungan lemak total sebesar 14 gram dan kolesterol sebesar 70 miligram. Kandungan ini merupakan jumlah yang cukup tinggi, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. (ADV)


Komentar Anda

Terkini: