POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI – Penjabat (Pj) Bupati Dairi Surung Charles Bantjin menghadiri Launching Gerakan Serentak Penanganan Stunting Serentak se-sumatera Utara, Senin 22 Juli 2024 di Aula Tengku Rizal Nurdin. Pj Bupati Dairi hadir bersama dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Henry Manik dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Imelda Purba dimana kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni yang didampingi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Utara Munawar Ibrahim dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara.
Ditemui
usai kegiatan launching, Pj Bupati Dairi mengatakan kegiatan ini merupakan
tindak lanjut dari intervensi serentak percepatan penurunan stunting pada
tanggal 10 Juni 2024 yang lalu. Seluruh langkah dan upaya terkait percepatan
penurunan stunting dilakukan dengan program 10 pasti dimana salah satunya
adalah memudahkan seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin (catin) didata
dan mendapatkan layanan di posyandu sebagai upaya preventif yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Dairi maupun Pemerintah pusat untuk timbulnya generasi
baru yang tanpa stunting.
Saat
ini Dairi secara data jumlah stunting melalui aplikasi Pencatatan dan Pelaporan
Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) dikatakan Pj Bupati Charles Bantjin sebesar
13,05% dan telah mengalami penurunan dari tahun 2023. “Sasaran dari akumulasi
data dari 13,05% tersebut terdapat sekitar 2.915 balita stunting. Kita harapkan
angka ini akan semakin menurun, oleh karena itu mari kepada seluruh pihak
terkait dan juga seluruh tim percepatan penurunan stunting bersama kita untuk
mencapai target secara nasional sebesar 14%,” ucap Pj Bupati.
Sementara
itu Pj Gubernur Sumatera Utara mengatakan kehadiran para Kepala Daerah dalam
kegiatan ini sebagai bentuk dukungan untuk penanganan stunting di Sumatera
Utara. “Ini sebagai bentuk komitmen dan kebersamaan kita untuk percepatan
penanganan stunting di Sumatera Utara secara efektif dan efisien. Penanganan
stunting tanggungjawab bersama, stunting perlu ditangani untuk mendapatkan
generasi emas bebas stunting,” ujar Pj Gubernur.
“Angka
stunting di Sumater Utara cukup besar, untuk desa saja ada yang 2 bahkan 3
balita yang masuk kategori stunting. Dengan mengangkat balita tersebut sebagai
anak asuh, maka stunting akan dapat teratasi. Misalnya jika ada di satu desa
ada anak stunting, maka anak dimaksud akan diangkat menjadi anak asuh dimana
dananya dapat digunakan melalui dana desa. Penyuluhan kepada calon pengantin
juga perlu dilakukan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” ucap Pj
Gubernur. (PS/K.TUMANGGER/KANSIOM).