POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-
Dalam melaksanakan Senam Lansia Kepala Desa Sibangkua Ali Amron Hutasuhut ikut serta bergabung dalam pelaksanaan senam Sabtu (13/7-2024)
"Untuk kegiatan Penyuluhan Dari Dinas Kesehatan berkolaborasi Dengan Puskesmas Sitinjak dan Pemdes Sibangkua.
Kepala Dinas Kesehatan Dr.Rudi Iskandar M.Kes yang diwakili Staf Dinas Kesehatan menyampaikan Tujuan kami dari Dinas Kesehatan datanh oada hari ini adalah untuk pelaksanaan Posbindu dan pelaksanaan posyandu lansia. Kegiatan yang dilaksanakan hari ini adalah dalam rangka mengaktualisasikan visi misi Pemkab Tapsel dibawah kepemimpinan Bupati H.Dolly Pasaribu yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Disampaikannya," hari ini kita melaksanakan Pemeriksaan tensi darah, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan kadar gula darah dan pemberian makanan tambahan.
Disampaikan Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah faktor resiko penyakit tidak menular. Karena tingginya faktor yang sakit karena Hipertensi ini bahkan sampai meniggal dunia makanya WHO organisasi kesehatan dunia menggalakkan Pemeriksaan Hipertensi secara rutin.
"Tekanan darah tinggi bisa akibatkan beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang menderita darah tinggi. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
Perlu diketahui bahwa zat kimia pada tembakau dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah dan jantung. Kondisi ini tidak hanya dapat dialami oleh perokok aktif, tetapi juga perokok pasif.
2. Jarang olahraga
Orang yang jarang olahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi dan rentan terkena obesitas. Hal ini dapat membuat jantung harus bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan risiko terjadinya darah tinggi.
3. Keturunan
Seseorang menjadi lebih rentan terkena darah tinggi jika ia memiliki orang tua atau anggota keluarga yang menderita darah tinggi. Hal ini diduga berkaitan dengan faktor genetik atau keturunan.
4. Usia
Seiring bertambahnya usia, organ dan pembuluh darah di dalam tubuh akan mengalami perubahan, termasuk ginjal dan pembuluh darah. Perubahan pada ginjal akan berdampak pada penurunan fungsi organ tersebut, sehingga mengganggu keseimbangan garam dan cairan dalam tubuh.
5. Pola makan tidak sehat
Penyebab darah tinggi juga berkaitan dengan konsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan yang asin dan berlemak atau tinggi kolesterol. Jarang mengonsumsi makanan tinggi kalium, seperti bayam, salmon, dan kacang-kacangan, juga dapat menyebabkan kekurangan kalium. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi.
6. Obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko Anda terkena darah tinggi. Semakin gemuk tubuh seseorang, semakin banyak darah yang diperlukan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ketika volume darah meningkat, tekanan dalam pembuluh darah pun akan meningkat.
7. Stres
Stres, sering cemas, dan kurang tidur merupakan beberapa faktor risiko yang cukup sering berkontribusi pada terjadinya darah tinggi. Hal ini diduga berkaitan dengan peningkatan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin, saat seseorang mengalami stres berkepanjangan.
Seterunsya pembagian makanan tambahan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Desa Sibangkua Ali Amron Hutasuhut memberikan makanan tambahan kepada Balita dalam mencegah stunting," ungkapnya.
Sukseskan Program Pemerintah, Kades Sibangkua Bagikan Makanan Tambahan Kepada Ratusan Lansia.
Ali Amron Hutasuhut mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu program yang dilakukan secara berkelanjutan kepada lansia, Balita dan ibu hamil.
“Kegiatan ini juga bukan hanya membagikan makanan tambahan, senam lansia dan pengecekan kesehatan juga rutin kita lakukan setiap bulannya termasuk Balita dan ibu hamil,” Katanya.
Kades menambahkan, tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kesehatan lansia khususnya di Desa Sibangkua..
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para lansia, sehingga mereka dapat menjalani hari-hari mereka dengan lebih sehat dan bugar.
Program ini, yang dilaksanakan setiap bulan, bertujuan untuk memastikan asupan gizi yang cukup bagi kelompok rentan ini. Program makanan tambahan ini dirancang dengan beberapa tujuan utama. Pada balita dan lansia, ibu hamil adalah kelompok yang rentan terhadap masalah gizi. Memberikan makan tambahan dapat meningkatkan status gizi mereka dan mencegah masalah kesehatan yang berhubungan dengan kekurangan gizi.
“Khusus untuk balita, asupan gizi yang memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Bagi lansia, tambahan asupan gizi dan juga pembagian sepatu, diharapkan dapat membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Paket makanan tambahan yang berisi bahan makanan bergizi seperti susu, telur, bubur, buah-buahan. Paket ini disusun berdasarkan rekomendasi ahli gizi untuk memastikan bahwa asupan yang diberikan benar bermanfaat,” Ujarnya.(PS/BERMAWI).