POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Wali Murid di Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri (MTsPN) 4 Medan mengaku menjerit atas aneka pungutan di Sekolah Agama Swasta di Jalan Griya Martubung Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan ini.
Sumber wartawan, Senin (22/7/2024) mengaku, 150 Peserta Didik Tahun Ajaran 2024 yang baru diterima di MTsPN 4 Medan dihadapkan degan berbagai pungutan dengan nilai mencapai jutaan rupiah.
Wali Peserta Didik Baru yang namanya tak dipublis ini mengaku, di 150 an Peserta Didik Baru di MTsPN 4 Medan di pungut Biaya Pendaftaran Rp. 100.000,-, Biaya Pembangunan Rp. 700.000,-, Biaya Baju Batik dan Olah raga serta Atribut Rp. 665.000,- Biaya Buku Pelajaran Rp. 979.000,0 dan SPP/ Uang Komite Sekolah Rp. 110.000,- perbulannya.
Dia menjelaskan, pungutan di sekolah ini disampaikan kepada para orangtua Peserta Didik Baru belum lama ini tanpa merincikan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) sebagaimana aturan yang berlaku. “Kami disampaikan dalam pungutan ini. Saya tak melihat dan ditunjukkan adanya RAPBS tahun 2024,” ujarnya.
RPABS sendiri berfungsu sebagai pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya, menggali dana secara kreatif dan maksimal, menggunakan dana secara jujur dan terbuka, mengembangkan dana secara produktif dan mempertanggungjawabkan dana secara objektif sebagaimana aturan yang berlaku.
Dampaknya, sumber mengaku, dia yang hanya pekerja dengan gaji pas-pasan menjerit dalam menyediakan anggaran sekolah anaknya itu. “Amat berat pak. Ya menjerit lah. Tapi mau apa lagi. Demi anak sekolah,” pungkasnya.
Belum diperoleh keterangan dari Kepala MTsPN 4 Medan, nomor telpon nya sesuai tertera di data https://medankota.kemenag.go.id/ tak bisa dihubungi.
Kakan Kemenag Medan Impun Siregar dalam konfirmasi wartawan yang dilayangkan, Rabu (24/7/2024) via Whats App nya mengaku, akan menanyakan masalah pungtan itu kepada Kepala MTs PN 4 Medan.
"Maaf baru buka WA, nanti dulu bang tanggapannya, karena lagi diklat banyak buat makalah, dan pagi pagi sudah zoom. Dan saya tanya dulu kepala madrasahnya," jawabnya singkat.
Kakanwil Kemenag Sumut H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM tak menjawab konfirmasi yang disampaikan wartawan meski di laman Whats App nya terlihat centang dua. (PS/RED)
