POSKOTASUMATERA.COM-TANJUNG BALAI-Sawah tanaman padi di Kota Tanjungbalai seluas hampir 60 hektar ini, di musim tanam tahun 2024 hanya sekitar 24 hektar dengan benih yang ditanam adalah jenis varietas 32 terdapat di Kelurahan Sirantau seluas 6 hektar Kelurahan Pantai Johor seluas 4 hektar dan di Kelurahan Sijambi Kecamatan Datuk Bandar seluas 14 hektar.
Penelusuran awak media di area persawahan di Pasar VII Lingkungan V Kelurahan Sijambi Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai sedikit ada yang aneh namun menjadi kenyataan bahwa pengairan area sawah ini dialiri oleh air yang terkesan dari limbah rumah tangga mengingat kondisi lahan memang rendah sehingga air menggenangi lahan pertanian ini menjadi tertahan yang akhirnya bermanfaat juga bagi tanaman padi para petani yang mengolah lahan pertanian tersebut.
Kondisi kekeringan seperti sekarang ini telah menjadikan kalangan petani lain yang lokasi lahan pertanian terdapat di Jalan Cermai Kelurahan Sijambi Kecamatan Datuk Bandar tidak dapat menanam padi akibat lahannya tidak bisa menyimpan air mengingat area persawahan ini merupakan area tadah hujan sedangkan sistim irigasinya tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
Khusus pemandangan unik bagi khalayak ramai yang melihat tanaman padi dengan memanfaatkan aliran air yang terkesan dari limbah rumah tangga ini kenyataan di lapangan terlihat tumbuh subur menghijau dan tidak terlihat adanya gangguan hama yang berarti didalamnya, sehingga banyak pihak berdecak kagum dan merasa heran ternyata limbah rumah tangga dapat berfungsi untuk mengairi sawah pertanian padi.
Setelah mengetahui kondisi tanaman padi yang subur karena pengolahan lahannya di lakukan oleh petani handal didalamnya, menjadikan pemilik lahan menaikkan sewa tanah pertaniannya yang selama ini hanya Rp 100.000/Rante (ukuran 20 x 20 M2) mengalami kenaikan sebesar Rp 15 juta per tahun per hektar (25 Rante/ hektar). (PS/SUDI RAHMAT).