POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Kotatua, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk tahun anggaran 2026 berlangsung lancar di aula Kantor Desa pada Kamis (30/1/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat dalam merancang pembangunan desa yang lebih baik, terutama di sektor infrastruktur.
Rangkaian acara diawali dengan doa, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara kemudian dibuka oleh Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Abdi Ritonga. Hadir dalam pertemuan ini perwakilan pemerintah kecamatan, yakni Kasi Pembangunan Ernida Simanjuntak, serta berbagai pihak seperti Kepala Desa, BPD, aparat desa, kader posyandu, LPMD, bidan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh adat.
Dalam sambutannya, Kasi Pembangunan Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Ernida Simanjuntak, menekankan bahwa setiap usulan yang diajukan harus bersifat prioritas dan realistis, terutama terkait sumber pendanaan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, serta APBN. Ia juga mengajak seluruh desa dan kelurahan di Kecamatan Tano Tombangan Angkola untuk mengusulkan program normalisasi Sungai Batangangkola sebagai upaya pencegahan bencana.
Kepala Desa Kotatua, Pinder Siburian, dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar Musrenbangdes berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan keputusan terbaik bagi desa. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu membangun desa pasca-banjir bandang yang sempat melanda wilayah mereka. “Mari kita bergandeng tangan untuk kemajuan desa ini. Musrenbang adalah tempat kita menyampaikan aspirasi, jadi manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” ujarnya.
Bhabinkamtibmas Serka TP. Panggabean turut memberikan dukungan terhadap jalannya Musrenbangdes. Ia menegaskan bahwa program yang diusulkan harus benar-benar berorientasi pada kepentingan masyarakat. “Musrenbang adalah langkah awal dalam penetapan usulan pembangunan desa tahun 2026. Kita harus mendukung program pemerintah desa dan menghindari perpecahan yang justru menghambat pembangunan,” katanya.
Dalam sesi diskusi, masyarakat Desa Kotatua menyampaikan berbagai usulan pembangunan yang dianggap prioritas. Beberapa di antaranya adalah normalisasi Sungai Batangangkola yang diharapkan mendapatkan pendanaan dari APBN, program bedah rumah melalui APBD Provinsi, serta pengadaan air bersih bagi warga yang direncanakan menggunakan dana APBD Kabupaten. Selain itu, pembangunan Dek Penahan Tanah (DPT) sepanjang 800 meter, drainase dari tugu ke Puskesmas Pembantu (Pustu), serta pembangunan jalan dan pagar sekolah juga menjadi perhatian utama.
Para peserta Musrenbangdes sepakat bahwa infrastruktur desa harus menjadi fokus utama pembangunan ke depan. Dengan kondisi geografis yang rentan terhadap bencana, usulan seperti normalisasi sungai dan pembangunan drainase dinilai sangat penting untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang. Selain itu, peningkatan fasilitas pendidikan melalui pembangunan pagar sekolah juga dianggap sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
Musrenbangdes Kotatua Tahun Anggaran 2026 ditutup dengan komitmen bersama untuk mengawal setiap usulan hingga tahap realisasi. Pemerintah desa berharap seluruh program yang diusulkan dapat diterima oleh pemerintah daerah dan pusat, sehingga pembangunan desa dapat berjalan sesuai harapan masyarakat.(PS/BERMAWI)