POSKOTASUMATERA.COM-HUMBAHAS,- Seorang WNI asal Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara yang hangat di Media Sosial , korban penembakan di Perairan Tanjung Rhu, oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM), Jumat, (24/1/2025), korban merupakan salah satu penduduk Hutagodang Dusun I Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara.
Korban telah meninggal dunia di Rumah Sakit Idris Shah Serdang Selangor Malaysia , pada tanggal (4/2/2025) akibat tembakan peluru tajam bersarang tepat di bawah dada sebelah kiri.
Sebelum keluarga mengetahui bahwa Viktor telah meninggal dunia, Abang korban Marojahan saat itu melihat dari Media Sosial bahwa ada penembakan WNI yang terjadi di Perairan Tanjung Rhu, oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM),
Dengan rasa curiga Marojahan mencoba menghubungi Herlina Lumbangaol yang saat ini masih bekerja di Malaysia sebagai tenaga TKI dan juga merupakan warga di Hutagodang Dusun I Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara.
Marojahan meminta dan menyuruh kepada Herlina Lumbangaol untuk memastikan apakah yang dicurigainya benar adiknya yang tertembak saat itu. "Akhirnya Herlina membenarkan bahwa yang tertembak itu adalah Viktor dan saat itu sedang menjalani perawatan Insentif di Rumah Sakit Idris Shah Serdang, Selangor Malaysia, sekaligus Herlina juga mengirimkan foto sebagai bukti bahwa itu benar Viktor adik kandung dari pada Marojahan.
Diketahui bahwa korban Viktor Maruli Tua Simaremare merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara, Ayah Almarhum Marsius Simaremare, Ibu Tiarma Pakpahan, sedangkan Viktor telah memiliki satu orang istri bernama Lusia Mayarni Situmorang (27) tahun dan saat ini sedang mengandung anak pertama .
Saat Media mencoba konfirmasi langsung bersama Lusia istri dari pada Viktor dirumah kediaman mertuanya di Hutagodang Dusun I Kecamatan Pollung Jumat, (7/2/2025) menyampaikan saat mereka masih bersama sama di Malaysia dan saat itu mereka sudah menikah dan sebagai tenaga TKI Viktor berniat untuk kembali ke Indonesia menuju kampung halamannya.
Dan saat itu Lusia yang masih aktif bekerja dan dalam keadaan mengandung, Lusia bersedia menghantar suaminya ke terminal bus yang berada di Penang untuk menuju Kualalumpur Malaysia pada hari Selasa, (21/1/2025) sekira pukul 11.00 malam, sedangkan pemberangkatan Viktor diketahui Lusia sekira pukul 12.00 malam.
Lebih lanjut dijelaskannya, selepas itu Lusia kembali mencoba menghubungi suaminya dan Viktor menyampaikan bahwa dianya telah sampai di Kualalumpur dan berada di Penginapan pada hari Rabu, (22/1/2025), setelah itu mereka putus sinyal dan tidak ada khabar lagi, akan tetapi Lusia tidak mempunyai firasat buruk terkait suaminya yang pulang menuju kampung halamannya.
Lusia juga menjelaskan bahwa Viktor mulanya resmi bekerja di perusahan Kilang VS di Johor Malaysia, lepas itu karena banyak janji janji dari kilang maupun eyjen yang ada di Medan yang mengurus pemberangkatan Viktor pertama kali bekerja ke Malaysia telah tutup.
Akibat terlampau banyak janji janji palsu, yang ditemui Viktor maka Viktor berusaha mencari kerja baru dan mendapatkan pekerjaan di Toyota Service di Penang Malaysia sebagai tenaga Doorsemer demi menafkahi keluarganya yang ada di Malaysia, akan tetapi nasib sial menimpa Viktor , perusahaan dimana dia bekerja telah tutup, sehingga Viktor berusaha pulang ke Indonesia melalui Kapal Ikan ataupun melalui Jalur Tikus , Ucapnya .
Abang korban saat dikonfirmasi media dan juga pihak kepolisian Humbahas saat tiba dirumah orangtuanya menyampaikan bahwa jenazah adiknya belum bisa ditentukan kapan sampainya , akan tetapi menurut informasi yang diterimanya terakhir dari KBRI Malaysia menyampaikan bahwa nanti akan ada yang menghubungi pak Marojahan dari Kedutaan Malaysia yang ada di Jakarta. Ucapnya. (PS/BN)