POSKOTASUMATERA.COM – PADANGSIDIMPUAN-Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, tengah bersiap menorehkan sejarah baru dalam pengelolaan potensi wisata alamnya. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalihan Natolu dan berkolaborasi dengan Koperasi Merah Putih, desa ini akan segera mengelola tempat rekreasi Aur Jeram yang terletak di Sungai Batangkumal, Dusun III.
Langkah strategis ini tidak hanya menargetkan peningkatan daya tarik wisata lokal, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa secara menyeluruh. Keindahan alam Aur Jeram yang memikat, ditambah arus sungai yang cocok untuk wisata petualangan, telah lama menarik perhatian warga. Kini, lewat pengelolaan profesional berbasis kearifan lokal, potensi tersebut siap diangkat ke level yang lebih tinggi.
Tak sembarangan, Pemerintah Desa Pudun Jae terlebih dahulu menggelar musyawarah desa guna menyerap aspirasi warga. Hasilnya: kesepakatan bulat menyerahkan pengelolaan wisata kepada BUMDes agar manfaatnya benar-benar dirasakan seluruh masyarakat.
Sebagai bagian dari perencanaan matang, pemerintah desa juga melakukan studi banding ke Desa Paloh Naga di Kabupaten Deli Serdang—desa yang terbukti sukses mengelola wisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Hasil kunjungan ini membawa banyak inspirasi dan pengetahuan praktis yang kini diterapkan dalam konsep pengembangan Aur Jeram.
Kepala Desa Pudun Jae, Riski Ibrahim Siregar, mengungkapkan pentingnya kolaborasi antarwilayah untuk memajukan potensi desa. “Kami belajar banyak dari Paloh Naga, dan semangat gotong royong di sana menjadi contoh nyata bagaimana desa bisa maju jika masyarakat dilibatkan secara langsung,” ujarnya.
Ketua BUMDes Dalihan Natolu, Sri Ningsih Simatupang, menambahkan bahwa persiapan telah berjalan—mulai dari pembentukan tim pengelola, pelatihan pemandu lokal, hingga rencana pembangunan infrastruktur seperti tempat parkir, gazebo, toilet, dan jalur aman menuju lokasi jeram. Di sisi lain, Koperasi Merah Putih akan memperkuat promosi wisata lewat platform digital.
Antusiasme warga terlihat tinggi. Puluhan pemuda desa telah mendaftarkan diri untuk terlibat sebagai pemandu wisata, penyedia kuliner lokal, hingga pengrajin suvenir. “Kami ingin wisata ini menjadi kebanggaan desa dan sumber penghidupan baru,” tutur salah seorang pemuda peserta musyawarah.
Pemerintah desa menargetkan pembukaan resmi tempat wisata Aur Jeram dapat terlaksana menjelang libur akhir tahun. Saat ini, koordinasi dengan dinas pariwisata dan lingkungan hidup terus dilakukan agar aspek kelestarian lingkungan tetap menjadi prioritas utama.
Dengan semangat kebersamaan, Desa Pudun Jae tak hanya bermimpi menjadi destinasi wisata, tetapi tengah membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.(PS/BERMAWI)

