POSKOTASUMATERA.COM-PADANGSIDIMPUAN-Sebuah kisah inspiratif datang dari Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan. Di tengah hiruk pikuk isu pembangunan dan janji-janji politik, secercah harapan nyata lahir dari aksi tulus seorang putra daerah. Drs. Parluatan Siregar mantan Kapolres Tapanuli Selatan tanpa gembar-gembor, turun tangan langsung memperbaiki jalan rusak yang telah lama menjadi penderitaan warga.
Jalan sepanjang 10 kilometer yang menghubungkan Batu Nadua hingga Desa Joring Natobang (Pokenjior) kini berubah wajah. Lubang-lubang besar yang dulu menjadi ancaman bagi pengendara kini tertutup rapi, membuat perjalanan warga kembali aman dan nyaman.
Yang membedakan proyek ini dari sekian banyak proyek lainnya adalah sumber dan niat di baliknya. Tanpa satu rupiah pun dari APBD atau APBN, perbaikan jalan ini sepenuhnya dibiayai oleh Drs. Parluatan Siregar dari dana pribadinya—sebuah tindakan langka di tengah maraknya birokrasi dan ketergantungan pada anggaran pemerintah.
“Kami merasa seperti mimpi. Jalan ini bukan hanya akses, tapi urat nadi kehidupan kami. Terima kasih tak terhingga kepada Bapak Parluatan,” ujar M. Harahap, tokoh masyarakat yang tampak haru.
Selain memperbaiki infrastruktur, proyek ini juga membuka lapangan kerja sementara bagi warga setempat, memberi dampak ekonomi langsung yang sangat dirasakan.
Dengan rendah hati, Parluatan mengatakan, “Saya hanya ingin berbuat sesuatu untuk kampung halaman. Ini bukan soal besar kecilnya bantuan, tapi keikhlasan untuk peduli.”
Kini, jalan yang dulu menjadi sumber keluh kesah telah berubah menjadi simbol harapan. Warga berharap, semangat ini bisa menular—menjadi inspirasi bagi tokoh lain untuk tidak sekadar hadir di baliho, tetapi juga di hati rakyat.
Jalan telah dibangun, harapan telah ditanam. Dan di Angkola Julu, langkah menuju masa depan kini terasa lebih ringan.(PS/BERMAWI)