Air Mata Mengiringi Pisah Sambut Camat Muara Batangtoru: Pemimpin Dicinta, Harapan Diteruskan

/ Kamis, 29 Mei 2025 / 07.14.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM – Suasana haru menyelimuti Aula Faza Adzkia, Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Muara Batangtoru, pada Selasa (27/5/2025). Tangis dan pelukan mengiringi momen pisah sambut Camat Muara Batangtoru, menandai akhir masa jabatan Faisal Chandra Hasan Harahap S.AP M.Si., dan dimulainya kepemimpinan baru oleh Sonita Wardah Nasution, S.STP.


Mata-mata berkaca-kaca, senyap yang mendalam, lalu meledak menjadi haru ketika Faisal Chanda naik ke podium dan menyampaikan pidato perpisahannya. Dengan suara bergetar, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendampingi dan mendukungnya selama menjabat.

“Saya bukan siapa-siapa tanpa masyarakat Muara Batangtoru. Semua pencapaian adalah hasil dari kebersamaan kita,” ujarnya, menundukkan kepala, menahan tangis yang tak terbendung.

Faisal bukan sekadar pemimpin administratif—ia adalah sosok yang hadir di tengah masyarakat, merasakan denyut kehidupan mereka. Dari kegiatan keagamaan, musyawarah pembangunan, hingga tanggap darurat bencana, ia selalu berada di garis depan. Kehadirannya bukan formalitas, tapi cerminan kepemimpinan yang merakyat.


“Pak Faisal bukan hanya pemimpin, beliau seperti keluarga bagi kami,” ucap Ketua MUI Kecamatan Muara Batangtoru, mencerminkan perasaan kolektif warga.


Dalam suasana yang penuh makna, camat baru, Sonita Wardah Nasution, menyampaikan komitmennya untuk meneruskan semangat dan nilai-nilai kebersamaan yang telah ditanamkan oleh pendahulunya.


 “Saya tidak akan mampu bekerja sendiri. Saya percaya, dengan semangat gotong royong yang sudah tertanam, kita akan melangkah lebih jauh,” katanya, disambut tepuk tangan panjang yang menggema.


Pisah sambut ini tak sekadar seremonial, tetapi perayaan budaya dan nilai kemanusiaan. Tari-tarian daerah, musik tradisional, serta pemberian cinderamata dari berbagai tokoh masyarakat menjadi simbol cinta dan apresiasi mendalam terhadap Faisal.


Puncak keharuan terjadi ketika para ibu PKK, tokoh agama, hingga organisasi masyarakat maju memberikan pelukan terakhir. Isak tangis pecah, bukan karena kehilangan seorang pejabat, tetapi karena perpisahan dengan sosok yang telah menjadi bagian dari keluarga besar Muara Batangtoru.


Tokoh masyarakat H. Mahmud Lubis menyampaikan pesan penuh harapan: “Perpisahan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari lembaran baru yang lebih baik bagi Muara Batangtoru.”


Turut hadir dalam acara tersebut unsur forkopimca, kepala desa, tokoh adat dan agama, Bunda PAUD, serta berbagai organisasi kemasyarakatan. Semuanya menyatu dalam momen yang akan tercatat sebagai bagian dari sejarah emosional kecamatan ini—sebuah bukti bahwa pemimpin yang dicinta akan selalu dikenang, dan harapan untuk masa depan tetap menyala.(PS/BERMAWI)





Komentar Anda

Terkini: