POSKOTASUMATERA.COM – PAKPAK BHARAT –Bupati Pakpak Bharat, Franc Benrhard Tumanggor menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Musrenbang RKPD) Provinsi Sumatera Utara di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara (05/05/2025). bersama Sekretaris Daerah Pakpak Bharat Jalan Berutu, S.Pd, MM, Franc menyampaikan beberapa usulan perioritas pembangunan Pakpak Bharat untuk dibahas dan dimasukkan dalam program perioritas Provinsi Sumatera Utara pada tahun anggaran 2026 mendatang.
Beberapa
usulan perioritas baik peningkatan komoditas pertanian unggulan, infrastruktur
dan konektifitas antar daerah, Sumber Daya Manusia dan lainnya kita sudah
sampaikan. Mudah-mudahan bisa tertampung seluruhnya apa yang menjadi usulan
kita diprogram Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang akan datang. Dengan
begitu akan bisa mempercepat upaya pembangunan Pakpak Bharat yang kita dambakan
bersama. Kininduma harus kita gapai, apapun caranya, ucap Franc di Medan.
Beberapa
usulan perioritas Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam RKPD kali ini
diantaranya pembangunan dan peningkatan mutu dan kwalitas jalan penghubung
antar daerah guna membuka keterisolasian Kabupaten Pakpak Bharat, pengembangan
kawasan strategis pariwisata nasional di tiga daerah (Karo, Dairi, Pakpak
Bharat) guna mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Geopark
Kaldera Toba, usulan peningkatan produktifitas pertanian, serta beberapa usulan
perioritas lainnya.
Gubernur
Sumatera Utara, Muhamad Bobby Aifi Nasution menyampaikan dalam sambutannya,
bahwa target sasaran utama yang sekaligus menjadi indikator makro pembangunan
tahun 2025 - 2029, antara lain pertumbuhan ekonomi dari sebesar 5,03 % menjadi
7,6 %, PDRB perkapita dari sebesar Rp 73,57 juta menjadi Rp 115,3 juta, kontribusi
PDRB provinsi 5,21% menjadi 5,30 %, penurunan tingkat pengangguran terbuka dari
5,60 % menjadi 5,20 sampai dengan 4,74%.
Selanjutnya
penurunan kemiskinan dari 7,19% menjadi 3,82 - 2,82 %, peningkatan indeks modal
manusia dari 0,53 menjadi 0,59 poin, penurunan indeks gini dari 0,306 menjadi
0,287 sampai dengan 0,291 poin, peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup
dari 73,96 poin menjadi 77,87 poin, serta penurunan intensitas emisi gas rumah
kaca dari sebesar 1 % menjadi 18,52 %. (PS/K.TUMANGGER).
