POSKOTASUMATERA.COM, MADINA – Turnamen Dandim Cup II yang berlangsung di Kelurahan Panyabungan II, Kabupaten Mandailing Natal, bukan sekadar ajang kompetisi bola voli. Lebih jauh, kegiatan ini menjadi model nyata dari kolaborasi lintas sektor—antara institusi militer dan pemerintah daerah—dalam mengembangkan ekosistem olahraga komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya pada Selasa (10/6/2025), Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution menekankan bahwa kehadiran turnamen ini mencerminkan komitmen Kodim 0212/Tapanuli Selatan terhadap pembinaan generasi muda, tidak hanya dari aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial. “Ini adalah bentuk perhatian nyata dari TNI terhadap masa depan anak-anak muda kita. Pemerintah daerah tentu sangat mendukung inisiatif yang membangun ini,” ujarnya.
Turnamen ini secara resmi dibuka oleh Dandim 0212/TS Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, yang menyampaikan bahwa olahraga komunitas dapat menjadi katalisator pembentukan karakter generasi muda. "Kami tidak hanya berbicara soal pertandingan, tetapi juga pembelajaran tentang disiplin, sportivitas, dan solidaritas sosial," tegasnya.
Secara sosiologis, kegiatan seperti Dandim Cup II berfungsi sebagai medium rekreasi edukatif sekaligus mekanisme pencegahan sosial. Olahraga telah lama diakui dalam kajian pembangunan sebagai instrumen efektif untuk menurunkan tingkat kenakalan remaja, memperkuat jaringan sosial antar komunitas, dan menanamkan nilai-nilai kolektif di masyarakat.
Kapten Inf Abdul Kodir Harahap, Danramil 13 Panyabungan, melaporkan bahwa turnamen ini diikuti oleh 24 tim, yang terdiri dari perwakilan lokal dan tim dari wilayah sekitar seperti Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan. Total hadiah mencapai Rp50 juta, dengan hadiah utama sebesar Rp25 juta untuk juara pertama. Namun lebih dari sekadar nominal, semangat sportivitas dan partisipasi masyarakat menjadi indikator kesuksesan acara.
Menurut pengamat kebijakan publik, inisiatif seperti ini menunjukkan pentingnya pendekatan multidisipliner dalam pembangunan daerah—memadukan sektor keamanan, pendidikan, dan olahraga sebagai satu kesatuan yang saling memperkuat. Hal ini juga membuka peluang bagi replikasi program serupa di tingkat lokal lainnya, sebagaimana harapan Wabup Atika agar institusi seperti Polres dan DPRD turut menyelenggarakan kegiatan sejenis untuk memperluas dampak sosialnya.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, termasuk Ketua DPRD Madina H. Erwin Efendi Lubis, Kapolres AKBP Arie Sofandi Paloh, serta perwakilan Kejaksaan, camat, pengurus KONI, tokoh pemuda, dan masyarakat luas.
Turnamen Dandim Cup II bukan hanya menciptakan ruang kompetisi yang sehat, tetapi juga menjadi simbol kuat bagaimana olahraga dapat dijadikan kebijakan intervensi sosial yang adaptif dan transformatif. Sebuah preseden yang patut ditiru untuk membangun Indonesia dari pinggiran melalui kekuatan komunitas.(PS/BERMAWI)


