Di Tengah Ketegangan Global, Putra Bupati Tapsel Diwisuda dari Harvard University

/ Selasa, 03 Juni 2025 / 13.21.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Di tengah dinamika global dan kontroversi kebijakan pendidikan internasional oleh Presiden Amerika Serikat, sebuah kisah membanggakan datang dari keluarga Bupati Tapanuli Selatan. Fauzan Faris Irawan Pasaribu, putra bungsu dari H. Gus Irawan Pasaribu SE, Ak. MM, CA, resmi menyandang gelar magister usai menyelesaikan pendidikan pascasarjana (S2) di Harvard University, salah satu institusi pendidikan tertua dan paling bergengsi di dunia.

Prosesi wisuda yang berlangsung pada Kamis, 29 Mei 2025 di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, dihadiri langsung oleh kedua orang tuanya, Gus Irawan dan Asrida Murni Siregar, Ketua TP PKK Tapsel. Momentum tersebut berlangsung emosional dan sarat kebanggaan, mengingat latar belakang kebijakan kontroversial pemerintah AS yang sempat membatasi akses pelajar internasional ke universitas-universitas top seperti Harvard.


“Alhamdulillah, kami sekeluarga bersyukur dan bangga menyaksikan langsung pencapaian Fauzan. Ini adalah momen tak terlupakan,” ujar Gus Irawan, Selasa pagi (3/6/2025).


Sebanyak 9.434 lulusan dari berbagai jenjang, termasuk lebih dari 6.800 mahasiswa internasional, turut meramaikan upacara kelulusan yang dihadiri sekitar 30.000 orang. Prosesi ini bukan hanya seremoni akademik, tetapi menjadi simbol perlawanan ilmiah terhadap sekat-sekat kebijakan politik yang diskriminatif.


Fauzan, yang lahir pada 2 Maret 2001, merupakan representasi dari generasi muda Indonesia yang mampu menembus batas-batas geografis dan politik dalam pencarian ilmu pengetahuan. Gus Irawan, yang juga dikenal sebagai politisi Partai Gerindra dan mantan Dirut Bank Sumut, menekankan pentingnya pendidikan lintas negara dalam membentuk pemimpin masa depan yang berwawasan global namun tetap berpijak pada akar bangsa.


“Wisuda ini bukan hanya menjadi kebanggaan keluarga, tapi juga harapan baru bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia, khususnya di Tapanuli Selatan,” imbuhnya.


Usai menyelesaikan studinya, Fauzan bertekad untuk kembali ke tanah air dan berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional. Keputusan ini disambut positif oleh kedua orang tuanya, yang berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh Fauzan dapat menjadi katalisator perubahan, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional.


“Semoga ilmu yang diraih Fauzan dapat bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Kami berdoa agar ia sukses membangun karier dan turut serta dalam mewujudkan kemajuan Indonesia,” pungkas Gus Irawan.


Kisah Fauzan Faris Irawan Pasaribu bukan sekadar kabar kelulusan dari universitas bergengsi. Ia adalah narasi ilmiah tentang harapan, ketekunan, dan peran strategis pendidikan tinggi dalam menjembatani dunia yang semakin kompleks.(PS/BERMAWI)


Komentar Anda

Terkini: