Diduga Bangun Depo, 2 Unit Beko Eksploitasi Paluh di Belawan

/ Rabu, 25 Juni 2025 / 21.10.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM- BELAWAN-  Lahan mangrove seluas lebih kurang 5 Ha di Lingkungan 9 Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan dieksploitasi oleh oknum pengusaha menggunakan dua unit alat berat beko, Selasa (24-6-2025).

Lahan strategis yang kondisinya berupa rawa-rawa yang berada diantara Jalan Tol Kampung Salam dan jalur sungai Deli dekat ke muara sungai itu, diduga akan dibangun depo (tempat penumpukan container/peti kemas).

"Saat ini di Paluh Tapak Sepatu kutengok ada 2 unit beko lagi kerja itu bang. Kabarnya disitu mau dibangun depo", ujar sumber menginformasikan pada Selasa sore sambil mengajak media ini melihat lokasi yang sedang dieksploitasi.

Dengan menggunakan sepeda motor menelusuri tanggul sungai sejauh sekitar 500 meter, dengan kondisi jalan sempit yang dipenuhi semak-semak, akhirnya media ini pun sampai di lokasi beko yang sedang bekerja. 

Dimana tampak kondisi tumbuhan atau pepohonan di lokasi itu yang terkesan sudah porak poranda akibat ditumbangkan beko, "Itu bekonya bang lagi kerja. Kalau gak salah sudah sekitar satu minggu mereka kerja disini", ujar sumber warga sekitar yang gak mau disebutkan namanya sambil menunjuk ke arah dua unit beko.

Sungai Deli yang berada di sisi lahan eksploitasi itu kerap melintas kapal-kapal boat nelayan tradisional yang akan maupun baru pulang melaut.

Aktifitas kedua beko tersebut diduga akan membuat benteng mengelilingi lahan dan selanjutnya diduga akan didatangkan material tanah guna dilakukan penimbunan. Sehingga lahan tersebut nantinya akan berubah menjadi daratan untuk selanjutnya dijadikan depo.

Tidak diketahui siapa oknum pengusaha yang melakukan eksploitasi lahan mangrove yang mestinya sebagai kawasan resapan air tersebut, namun menurut sumber ada seorang oknum Anggota Dewan yang sedang "bermain" disitu.

Sehubungan dengan adanya aktifitas kedua beko diduga ilegal tersebut, Camat Medan Belawan maupun Lurah Belawan Bahari belum berhasil dikonfirmasi.

Disisi lain, sebelumnya beberapa orang warga yang memiliki lahan di sekitar lokasi lahan yang sedang diekploitasi tersebut, atau tepatnya di Paluh Buntung (persis disebelah Paluh Tapak Sepatu) merasa kecewa akibat lahannya diduga diserobot/dicaplok oleh disebut-sebut dari PT. STTC.

Warga tersebut pun kemudian melakukan aksi demo menuntut tanahnya untuk tidak diganggu. Dan perjuangan mereka saat itu mendapat dukungan kuat dari Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra. (PS/ SYAMSUL BAHRI HASIBUAN )

Komentar Anda

Terkini: