Amri Al Kholik, siswa SMAN 1 Batangangkola
POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN – Pendidikan vokasi kembali menunjukkan daya dobraknya dalam mencetak generasi muda yang unggul, terampil, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Salah satu buktinya adalah keberhasilan Amri Al Kholik, siswa SMKN 1 Batang Angkola, yang berhasil meraih Juara 3 pada ajang Lomba Keterampilan Siswa (LKS) Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2025. Ia bersaing dalam bidang Information Network Cabling, sebuah kompetisi yang menuntut keahlian tinggi dalam dunia teknologi jaringan komputer.
Kegiatan bergengsi ini dilaksanakan secara daring pada Selasa 24 Juni 2025 kemarin dan berlandaskan Surat Tugas Nomor 000.1.2.3/299/Wil.XI/VI/2025, yang merupakan tindak lanjut dari Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor 000/5660/BID.PSMK/VI/2025 tentang undangan LKS tingkat provinsi. Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi alat ukur aktualisasi kurikulum pendidikan vokasi serta media untuk mengidentifikasi dan mengembangkan talenta-talenta teknis muda yang potensial di seluruh Sumatera Utara.
Bidang Information Network Cabling sendiri dikenal sebagai salah satu cabang lomba yang paling kompleks. Peserta diuji dalam perancangan sistem jaringan, teknik pemasangan kabel, hingga pengujian konektivitas dengan standar industri terkini. Dibutuhkan ketelitian ekstra dan kemampuan problem solving tingkat tinggi untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Keberhasilan Amri membuktikan tidak hanya kecakapan teknisnya yang mumpuni, tetapi juga kematangan sikap kerja dan daya juang yang kuat.
Kepala SMKN 1 Batang Angkola, Nelvita Melda Lubis, M.Pd, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas prestasi tersebut. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi yang terstruktur antara siswa, guru pembimbing, dan lingkungan belajar yang suportif. “Ini adalah buah dari pembinaan yang sistematis dan berkesinambungan. Amri telah menjadi teladan bagi siswa lain bahwa dengan kerja keras, siswa SMK pun mampu bersaing di tingkat provinsi bahkan nasional,” ungkapnya.
Di balik kesuksesan Amri, ada peran penting Ali Hakim Harahap, ST, guru pembimbing yang berpengalaman di bidang jaringan komputer. Dengan pendekatan pedagogis yang aplikatif dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), Ali Hakim mampu menanamkan keterampilan praktis sekaligus membangun karakter kompetitif pada diri peserta didik. Ia juga aktif menyesuaikan metode pelatihan dengan standar industri, sehingga siswa terbiasa dengan tantangan dunia kerja nyata.
Ajang LKS sendiri merupakan program strategis dari Direktorat Pembinaan SMK yang bertujuan untuk memperkuat daya saing lulusan vokasi. Melalui LKS, siswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga mendapatkan pengalaman autentik dalam menyelesaikan permasalahan riil yang biasa dihadapi dalam industri. Dengan demikian, ajang ini berperan sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia usaha serta industri (DUDI).
Nelvita Lubis berharap capaian ini dapat menjadi momentum untuk memperluas kemitraan dengan dunia industri dan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis praktik. “Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga adaptif dan inovatif dalam merespons perkembangan teknologi informasi yang sangat dinamis,” tambahnya. Keberhasilan Amri pun menjadi simbol keberhasilan pendidikan kejuruan dalam membentuk generasi muda yang profesional, visioner, dan siap bersaing secara global.(PS/BERMAWI)
