POSKOTASUMATERA.COM – MADINA – Dalam upaya menguatkan fondasi pendidikan di daerah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah XI Provinsi Sumatera Utara, Drs. Yeddi Efendi Sipayung, M.Pd, melaksanakan kunjungan kerja ke SMAN 1 Panyabungan Timur, Jumat (13/6/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun dialog konstruktif antara pemangku kebijakan dan para guru, sebagai pilar utama penyelenggaraan pendidikan berkualitas.
Kedatangan Kacabdisdik disambut dengan antusias oleh Kepala Sekolah Aripin Harahap, S.Pd, bersama para guru dan tenaga kependidikan. Dalam suasana kekeluargaan, pertemuan dimulai dengan semangat yel-yel "Kolaborasi Sumut Berkah, SMA Maju Bersama, Hebat Semua", yang tidak hanya menjadi slogan semata, tetapi juga mencerminkan filosofi sinergi dan kolaborasi lintas elemen pendidikan di Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Drs. Yeddi Efendi menegaskan bahwa kunjungan ini tidak sekadar seremoni administratif, melainkan bentuk pendekatan transformatif yang menempatkan guru sebagai subjek utama dalam ekosistem pendidikan. “Guru bukan hanya pelaksana kurikulum, tetapi juga aktor utama perubahan sosial dan pencetak generasi unggul,” tuturnya.
Kepala sekolah Aripin Harahap, S.Pd, menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan. Menurutnya, kunjungan langsung seperti ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap dinamika pendidikan di daerah. “Kehadiran Bapak Kacabdisdik memberi energi dan semangat baru bagi kami yang bekerja di wilayah pinggiran,” ujarnya.
Sesi dialog menjadi salah satu bagian krusial dalam kunjungan tersebut. Para guru diberi ruang menyampaikan berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan infrastruktur, kendala implementasi Kurikulum Merdeka, hingga kebutuhan penguatan kompetensi. Kacabdisdik merespons dengan empati dan mencatat seluruh masukan sebagai bahan evaluasi kebijakan pendidikan di tingkat wilayah.
Tidak hanya mendengar, Drs. Yeddi Efendi juga mengajak seluruh pendidik untuk terus berinovasi dalam pengajaran. Ia menekankan pentingnya adaptasi terhadap Kurikulum Merdeka secara kreatif dan kontekstual. “Sekolah harus menjadi ruang belajar yang menyenangkan, menumbuhkan potensi lokal siswa, serta responsif terhadap tantangan zaman,” tegasnya.
Kunjungan ini merefleksikan pendekatan kepemimpinan yang partisipatif dan humanis. Drs. Yeddi Efendi Sipayung menunjukkan bahwa transformasi pendidikan tidak hanya dibangun melalui peraturan dan angka statistik, tetapi juga dari kemauan untuk hadir, mendengar, dan menjalin relasi yang bermakna antara pemerintah dan para pelaku pendidikan di lapangan. (PS/BERMAWI)
.
