Kepala Desa Huta Raja, Jupri Sugianto, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pendataan, melainkan fondasi dari sebuah program pendidikan berbasis kebutuhan nyata masyarakat. “Hari ini kami mulai melakukan pendataan ukuran seragam bagi siswa di desa kami. Harapannya, bantuan ini tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga mampu meningkatkan motivasi belajar anak-anak,” ungkap Jupri di sela-sela kegiatan.
Proses pendataan dilakukan secara langsung oleh tim desa, yang menyambangi sekolah-sekolah serta pos pelayanan yang telah disiapkan. Dengan melibatkan siswa dan orang tua secara aktif, tim mencatat ukuran seragam secara personal untuk memastikan distribusi tepat guna dan sesuai kebutuhan individu.
Secara ilmiah, berbagai studi menunjukkan bahwa ketersediaan perlengkapan sekolah yang layak, termasuk seragam, memiliki korelasi positif terhadap peningkatan kehadiran siswa, rasa percaya diri, serta pencapaian akademik. Dengan memberikan seragam sekolah secara cuma-cuma, Pemerintah Desa Huta Raja turut menjawab tantangan sosial-ekonomi yang kerap menjadi hambatan dalam keberlanjutan pendidikan di wilayah pedesaan.
Lebih dari sekadar bantuan material, program ini juga menjadi contoh sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Partisipasi aktif warga dalam proses pendataan menunjukkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik institusi formal.
“Investasi di bidang pendidikan adalah investasi jangka panjang. Hasilnya mungkin tidak terlihat dalam waktu singkat, tetapi manfaatnya akan dirasakan oleh generasi mendatang,” tegas Jupri Sugianto. Ia menambahkan bahwa penguatan sumber daya manusia di desa merupakan pondasi utama dalam membangun kemandirian dan kemajuan daerah.
Dengan telah dimulainya tahapan pendataan ini, Pemerintah Desa Huta Raja berharap proses distribusi seragam sekolah dapat berjalan dengan efisien dan sesuai jadwal. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan pendidikan di desa-desa lain, serta mempertegas komitmen bahwa anak-anak pedesaan pun berhak mendapatkan akses pendidikan yang setara dan bermartabat.(PS/BERMAWI)
