POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL- Proyek pembangunan bronjong penahan di sekitar jembatan Aek Uccim, Desa Aek Uncim, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, menuai sorotan tajam dari warga. Alih-alih membawa rasa aman, pembangunan yang digadang-gadang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tapanuli Selatan itu justru menimbulkan kecurigaan dan tanda tanya besar.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Saut Pakpahan, mempertanyakan kejanggalan konstruksi bronjong yang hanya dibangun di sisi hulu jembatan, sementara bagian hilir dibiarkan tanpa perlindungan memadai. "Kalau tujuannya melindungi jembatan, harusnya seimbang kiri dan kanan. Ini terlihat janggal dan tidak logis," ujarnya kepada awak media.
Tak hanya itu, ketiadaan papan informasi proyek sejak awal pengerjaan memperkuat dugaan warga akan kurangnya transparansi. Masyarakat pun tak mengetahui siapa pelaksana proyek dan berapa besar anggaran yang digunakan.
Kekecewaan warga kian memuncak karena pembangunan tersebut beririsan dengan janji politik yang dilontarkan menjelang Pemilu lalu. Kala itu, warga dijanjikan pembangunan dek penahan dan perbaikan akses jalan menuju masjid di sekitar lokasi. Namun yang terealisasi hanya sebagian kecil dari janji tersebut—dan itu pun dianggap setengah hati.
"Jalan ke masjid yang kami nantikan tak kunjung dibangun. Padahal itu sangat penting bagi aktivitas ibadah kami," ujar Saut dengan nada kecewa.
Warga kini berharap Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, segera turun tangan. Mereka mendesak agar pemerintah daerah memastikan kelanjutan dan keadilan pembangunan, terutama dalam proyek-proyek yang menyangkut keselamatan serta fasilitas umum.
"Semoga Pak Bupati mau mendengar. Kami tak minta lebih, hanya keadilan dan perhatian untuk kepentingan bersama," pungkas Saut.(PS/BERMAWI)
