POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN – Semangat kolektif dan solidaritas sosial kembali bergema di Desa Aek Nauli, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada Kamis (31/7/2025), puluhan warga, dipimpin langsung oleh Kepala Desa Jakson Arianto Hasibuan, melaksanakan aksi gotong royong membersihkan jalan umum di wilayah Torsimitcak. Kegiatan ini menjadi potret nyata kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah desa dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan infrastruktur yang terpelihara.
Jalan Torsimitcak, sebagai jalur vital bagi aktivitas ekonomi dan sosial warga, memang membutuhkan perhatian rutin. Dengan adanya partisipasi aktif masyarakat, tidak hanya aspek kebersihan yang diperbaiki, namun juga kualitas aksesibilitas jalan yang berdampak langsung pada mobilitas dan keselamatan warga. “Kami menyadari bahwa menjaga jalan desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi kewajiban bersama,” ujar Jakson di sela kegiatan.
Lebih dari sekadar rutinitas kebersihan, gotong royong ini mencerminkan pendekatan sosial berbasis partisipasi. Dalam literatur sosiologi pembangunan, partisipasi masyarakat di tingkat lokal terbukti menjadi fondasi keberhasilan program pembangunan berkelanjutan. Studi ilmiah juga menekankan bahwa keterlibatan langsung warga dalam pengelolaan lingkungan dapat meningkatkan kepedulian ekologis serta memperkuat modal sosial komunitas.
Kepala Desa Jakson Arianto Hasibuan menyebut gotong royong sebagai “nilai luhur yang kini kita hidupkan kembali”. Ia menambahkan, “Ini bukan sekadar bersih-bersih, tetapi bagian dari upaya membentuk karakter masyarakat yang peduli, mandiri, dan tangguh.” Narasi ini sejalan dengan konsep pembangunan berbasis masyarakat (community-based development), di mana pembangunan bukan hanya soal fisik, tetapi juga transformasi sosial.
Aktivitas gotong royong ini melibatkan berbagai kelompok masyarakat: mulai dari pemuda, ibu rumah tangga, hingga para tokoh adat dan agama. Peralatan sederhana seperti cangkul, arit, dan parang digunakan untuk membersihkan semak, mengangkut sampah, dan meratakan badan jalan yang rusak. Proses kerja yang dilakukan secara kolektif ini tidak hanya mempercepat penyelesaian pekerjaan, tetapi juga mempererat interaksi sosial antarwarga.
Secara epidemiologis, lingkungan bersih berkontribusi besar dalam pencegahan penyakit berbasis lingkungan. Data dari berbagai studi kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa kebersihan lingkungan dapat mengurangi risiko penyakit menular seperti diare, ISPA, dan penyakit kulit. Oleh karena itu, kegiatan gotong royong juga merupakan bentuk promotif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat desa secara preventif.
Menjelang peringatan HUT RI ke-80, Pemerintah Desa Aek Nauli berkomitmen menjadikan kegiatan gotong royong sebagai agenda rutin. Hal ini sekaligus menjadi bagian dari strategi mitigasi bencana, mengingat jalan desa yang terawat dapat mengurangi potensi banjir akibat drainase tersumbat. “Ini adalah investasi sosial kita bersama,” tutup Jakson, menegaskan pentingnya gotong royong sebagai gerakan bersama dalam pembangunan desa.
Dengan semangat kebersamaan yang kuat, Desa Aek Nauli menunjukkan bahwa pembangunan tidak selalu menuntut anggaran besar—tetapi membutuhkan sinergi, kepedulian, dan tindakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat. (PS/BERMAWI)

.jpg)
