Pemdes Perkebunan Hapesong Salurkan BLT Dana Desa kepada 30 KPM, Tegaskan Komitmen terhadap Pengentasan Kemiskinan

/ Selasa, 01 Juli 2025 / 10.06.00 WIB


 
POSKOTASUMATERA.COM – TAPSEL – Pemerintah Desa (Pemdes) Perkebunan Hapesong, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, kembali menunjukkan komitmennya dalam pengentasan kemiskinan melalui penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kepada 30 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Rabu, 5 Juni 2025. Kegiatan ini digelar di aula perpustakaan desa dan dihadiri oleh Kepala Desa Bambang Hermanto, aparat desa, anggota BPD, serta para penerima manfaat.

Program BLT DD merupakan bagian dari kebijakan fiskal nasional yang bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial kepada kelompok masyarakat miskin dan rentan. Kepala Desa Bambang Hermanto dalam sambutannya menjelaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar bentuk belas kasih, melainkan merupakan langkah strategis yang dirancang untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat desa secara jangka panjang. “Kami ingin bantuan ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk hal-hal yang produktif, bukan hanya konsumsi sesaat,” tegasnya.

Penyaluran bantuan ini juga menegaskan pentingnya tata kelola pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel. Dalam proses penentuan KPM, Pemdes Perkebunan Hapesong menerapkan prinsip partisipatif dengan melibatkan musyawarah desa yang menghadirkan tokoh masyarakat, BPD, dan unsur kelembagaan lainnya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penerima bantuan benar-benar memenuhi kriteria, seperti lansia tanpa penghasilan tetap, warga miskin ekstrem, dan penyandang disabilitas yang belum terjangkau program perlindungan lainnya.


Dari perspektif ekonomi desa, BLT DD memainkan peran penting sebagai stimulus mikro. Berdasarkan penelitian dalam bidang ekonomi pembangunan, bantuan tunai berskala kecil yang disalurkan secara langsung mampu menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap aktivitas ekonomi lokal. Dana yang diterima warga umumnya dibelanjakan di lingkungan sekitar, seperti membeli bahan makanan di warung desa atau membayar jasa warga lain, sehingga turut menggerakkan roda ekonomi setempat.

Tak hanya menyalurkan bantuan, pemerintah desa juga memanfaatkan momentum ini untuk memberikan edukasi keuangan kepada warga. Edukasi ini mencakup pengelolaan dana bantuan agar tepat guna dan tidak cepat habis. Materi yang disampaikan antara lain pentingnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta mendorong warga untuk menyisihkan dana guna keperluan pendidikan anak dan kesehatan keluarga. Ini menjadi langkah awal integrasi program sosial dengan literasi keuangan dasar.

Program BLT Dana Desa di Perkebunan Hapesong mencerminkan pendekatan kebijakan sosial yang progresif, di mana bantuan tidak hanya berorientasi pada aspek konsumsi, melainkan juga diarahkan untuk memperkuat fondasi ekonomi rumah tangga. Keterlibatan aktif pemerintah desa dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan program menunjukkan peran penting desa sebagai unit pemerintahan terdepan dalam menciptakan keadilan sosial.

Dengan pelaksanaan yang transparan, partisipatif, dan berorientasi jangka panjang, penyaluran BLT DD ini menjadi bukti konkret bahwa desa mampu menjadi episentrum pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat. Diharapkan, program serupa dapat terus dikembangkan dengan pendekatan yang lebih holistik, sehingga desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi subjek utama dalam menciptakan masyarakat yang berdaya dan mandiri. (PS/BERMAWI)





Komentar Anda

Terkini: