Siswi SMAN 2 Plus Panyabungan Lolos Tahap Reviu OPSI 2025, Siap Laksanakan Penelitian di Bidang IPS

/ Selasa, 29 Juli 2025 / 13.06.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM – MADINA – Dunia pendidikan di Kabupaten Mandailing Natal kembali diwarnai dengan torehan prestasi yang membanggakan. Dua siswi dari SMAN 2 Plus Panyabungan, Tasya Fairanda dan Aulia Fitri, sukses melewati tahap Reviu Proposal dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2025 dan bersiap melanjutkan ke Tahap Pelaksanaan Penelitian, khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berfokus pada kajian seni, budaya, dan sejarah.


Ajang OPSI yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) di bawah naungan Kemendikbudristek ini merupakan salah satu kompetisi paling prestisius dalam bidang penelitian ilmiah bagi siswa tingkat SMA/SMK/MA. Ajang ini menjadi sarana strategis dalam menumbuhkan budaya riset serta mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif generasi muda. Berhasil lolos dari proses seleksi yang ketat, Tasya dan Aulia menunjukkan kapasitas akademik yang luar biasa dan potensi sebagai peneliti muda masa depan.


Proposal penelitian yang mereka usung mengangkat isu-isu lokal yang sarat nilai budaya dan historis, dengan pendekatan metodologis yang matang dan analisis yang tajam. Dewan juri menilai bahwa penelitian mereka memiliki signifikansi tinggi dalam konteks pelestarian budaya lokal serta mampu menjadi kontribusi nyata terhadap pemahaman sejarah dan seni di daerah. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa riset siswa bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap identitas dan warisan bangsa.


Kepala SMAN 2 Plus Panyabungan, Hendri, M.Pd, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan kerja keras kedua siswi tersebut. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen sekolah dalam mendorong kurikulum berbasis riset yang relevan dengan tantangan zaman. “Kami berharap Tasya dan Aulia menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk lebih aktif dalam kegiatan ilmiah yang membangun karakter serta wawasan kebangsaan,” ujar Hendri.


Lebih dari sekadar ajang kompetisi, OPSI juga merupakan ruang pembelajaran kolaboratif yang mempertemukan siswa dari berbagai daerah dengan beragam gagasan dan latar belakang. Dalam proses ini, peserta dilatih untuk mengembangkan keterampilan penelitian yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada nilai etika, keberlanjutan, dan dampak sosial. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan nasional yang mendorong siswa untuk menjadi inovator dan pemikir solutif di era global.


Keberhasilan Tasya dan Aulia juga menjadi cerminan dari ekosistem pendidikan yang kondusif di SMAN 2 Plus Panyabungan. Sekolah ini telah menunjukkan bahwa dengan bimbingan yang tepat, semangat belajar, serta akses terhadap literatur dan metode penelitian yang benar, siswa mampu menciptakan karya-karya ilmiah yang kompetitif di tingkat nasional. Ini sekaligus memperkuat posisi sekolah sebagai pusat pembinaan prestasi akademik dan karakter unggul di Mandailing Natal.


Dengan semangat “Terus Berkarya, Terus Berprestasi”, seluruh keluarga besar SMAN 2 Plus Panyabungan berharap agar penelitian Tasya dan Aulia dapat berjalan lancar hingga tahap akhir, serta membuahkan hasil yang bermanfaat secara akademik maupun praktis. Harapan besar mengiringi langkah mereka menuju pentas nasional, sebagai duta intelektual muda yang siap mengharumkan nama sekolah, daerah, dan bangsa melalui jalur ilmiah yang bermartabat.

(PS/BERMAWI)


Komentar Anda

Terkini: