POSKOTASUMATERA.COM – MADINA –Dalam semangat menghadirkan perubahan nyata dalam dunia pendidikan, SMAN 2 Plus Panyabungan menginisiasi sebuah forum diskusi strategis bertema Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) pada Selasa (29/7/2025). Bertempat di ruang kepala sekolah, kegiatan ini menghadirkan dua Fasilitator Nasional Pembelajaran Mendalam, Ibu Rini Eka Setiani, M.Pd, dan Ibu Lely Oktarina, M.Pd, yang juga merupakan guru internal sekolah dan telah lolos seleksi nasional sebagai Fasil PM.
Diskusi ini dirancang sebagai ruang dialektika pedagogis antar pendidik yang telah mengikuti pelatihan Pembelajaran Mendalam, antara lain Ibu Fadhilah Asfiani Rangkuti, M.Pd, Ibu Irma Asyura, S.Pd, dan Bapak Hadi Sofyan, S.Pd. Para peserta dan fasilitator aktif mengeksplorasi kerangka teoretis dan praktis dari pendekatan pembelajaran ini, termasuk strategi penguatan konteks belajar yang relevan, partisipatif, dan reflektif.
Kepala SMAN 2 Plus Panyabungan, Bapak Hendri, M.Pd, membuka kegiatan dengan menegaskan pentingnya menggeser paradigma pembelajaran dari sekadar penyampaian materi ke arah penguatan higher-order thinking skills (HOTS). Ia menyebut Pembelajaran Mendalam sebagai pendekatan pedagogis yang sesuai dengan esensi Merdeka Belajar serta tuntutan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang menekankan pada fleksibilitas, kreativitas, dan daya adaptasi siswa.
Dalam forum tersebut, fasilitator memaparkan pendekatan-pendekatan strategis seperti inquiry-based learning, project-based learning, serta interdisciplinary learning, yang diyakini mampu meningkatkan daya nalar, ketekunan, dan relevansi belajar siswa terhadap dunia nyata. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru, melainkan menjadikan siswa sebagai aktor utama dalam membangun pengetahuan secara mandiri dan kolaboratif.
Tak hanya menjadi forum pertukaran gagasan, kegiatan ini juga menjadi sarana refleksi kolektif terhadap dinamika pembelajaran yang selama ini diterapkan. Para guru peserta mengemukakan praktik baik, strategi adaptif di lapangan, serta tantangan implementasi, mulai dari keterbatasan waktu, kebutuhan pelatihan lanjutan, hingga pentingnya dukungan manajerial sekolah.
Diskusi ini diharapkan menjadi fondasi bagi terbentuknya komunitas belajar guru yang transformatif dan berkelanjutan. Melalui penguatan kapasitas pendidik secara kolektif, SMAN 2 Plus Panyabungan ingin memastikan bahwa Pembelajaran Mendalam bukan sekadar jargon, tetapi sebuah budaya baru dalam praktik pendidikan sehari-hari.
Lebih jauh, inisiatif ini merupakan bagian integral dari komitmen sekolah dalam mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka yang berpihak pada peserta didik. Fokus pada pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan menyenangkan menjadi arah strategis sekolah dalam membangun ekosistem belajar yang humanis dan memberdayakan potensi setiap individu.
Sebagai tindak lanjut, hasil diskusi ini akan dijadikan pijakan dalam perencanaan program pembelajaran pada semester mendatang. SMAN 2 Plus Panyabungan menegaskan komitmennya sebagai sekolah penggerak yang terus bergerak dinamis menghadapi tantangan pendidikan masa depan dengan semangat inovasi dan kolaborasi.
(PS/BERMAWI)
