POSKOTASUMATERA.COM – PADANGSIDIMPUAN –Di tengah arus perubahan global yang serba cepat, pendidikan dituntut untuk beradaptasi dan bertransformasi agar mampu menghasilkan generasi yang siap bersaing dalam tataran internasional. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Sumatera Utara, Drs. Yeddi Efendi Sipayung, M.Pd., menjadi salah satu tokoh penggerak perubahan ini melalui kunjungan kerjanya ke dua sekolah unggulan: SMAN 1 Padangsidimpuan dan SMAN 1 Angkola Barat.
Dalam kunjungan tersebut, Yeddi Efendi menegaskan pentingnya dua pilar utama pendidikan abad ke-21: digitalisasi dan internasionalisasi. Kedua hal ini bukan sekadar respons terhadap kemajuan zaman, melainkan fondasi strategis dalam membentuk siswa yang adaptif, inovatif, dan berpikiran global.
Di SMAN 1 Padangsidimpuan, Kepala Sekolah Dra. Nursyawiyah Hutauruk, M.Pd. menghadirkan program English Thursday, yakni hari khusus berbahasa Inggris dalam seluruh kegiatan sekolah. Program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan linguistik siswa, tetapi juga membentuk pola pikir internasional dan keberanian berkomunikasi lintas budaya. “Bahasa asing saat ini adalah kunci pembuka wawasan global,” ujar Yeddi Usai Acara IHT di SMAN 2 Padangsidimpuan baru baru ini, seraya mendorong program serupa diterapkan secara konsisten.
Sementara itu, di SMAN 1 Angkola Barat, digitalisasi kelas dilakukan secara revolusioner melalui implementasi Smart Classroom berbasis Interactive Flat Panel (IFP). Kepala Sekolah Salamat Siregar, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa teknologi ini memungkinkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan interaktif. “IFP menjadikan pembelajaran tidak lagi satu arah. Siswa terlibat aktif dalam diskusi, eksplorasi konten multimedia, dan pengembangan proyek digital,” tuturnya. Transformasi ini menjadikan ruang kelas sebagai laboratorium berpikir dan ruang kolaborasi lintas dimensi.
Upaya ini sejalan dengan arah kebijakan Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembelajaran berdiferensiasi dan pengembangan higher-order thinking skills (HOTS). Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, tetapi menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan reflektif.
Dalam wawancaranya, Yeddi Efendi menekankan bahwa reformasi pendidikan harus menyentuh aspek struktural dan kultural. “Kita ingin mencetak profil pelajar Pancasila yang unggul secara akademik, terampil secara digital, fasih dalam komunikasi global, dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai luhur budaya bangsa,” ungkapnya. Ia juga menegaskan bahwa inovasi yang dilakukan di SMAN 1 Padangsidimpuan dan SMAN 1 Angkola Barat akan menjadi role model yang akan direplikasi ke sekolah-sekolah lain di wilayah binaannya.
Transformasi yang terjadi di kedua sekolah ini menjadi bukti nyata bahwa revolusi pendidikan tidak lagi berada di tataran wacana. Dengan komitmen kuat dari pemangku kebijakan dan sinergi dari seluruh elemen sekolah, SMAN 1 Padangsidimpuan dan SMAN 1 Angkola Barat telah menegaskan diri sebagai garda depan pendidikan masa depan yang berorientasi pada kualitas, daya saing, dan nilai kemanusiaan universal.(PS/BERMAWI)
.
