Gas Beracun Sasar Warga Aceh Timur, PT Medco E dan P Malaka terkesan Tutup Mata dan Telinga

/ Senin, 25 Agustus 2025 / 08.36.00 WIB
H. Tarmizi Daud | Ketua Fraksi Nasdem DPRK Aceh Timur 

POSKOTASUMATERA.COM | ACEH TIMUR  -- Sungguh sangat disayangkan nasib ratusan warga pedalaman Aceh Timur yang selalu terimbas dan menghirup gas beracun yang keluar dari eksplorasi gas dan minyak oleh PT.  Medco E&P Malaka. Dilaporkan banyak warga yang tumbang dan dilarikan ke Puskesmas dan kantor Camat setempat. 


Parahnya, pihak manajemen PT. Medco E &P Malaka saat musibah yang menimpa warga di sekitar area pertambangan perusahaan bergengsi tersebut sama sekali tidak peduli, bahkan mereka terkesan tutup mata dan telinga, demikian ditegaskan oleh H. Tarmizi Daud Ketua Fraksi Nasdem DPRK Aceh Timur kepada Poskota, Minggu malam 24 Agustus 2025.


Dampak yang dirasakan warga sekitar operasional PT. Medco E &P Malaka sudah sangat sering terjadi, bahkan mereka lebih memilih mengungsi sendiri akibat trauma dari kejadian sebelumnya pada tahun 2023. "mereka memilih mengungsi sendiri, karna hampir setiap waktu udara gas beracun keluar, bila terhirup langsung lunglai dan pingsan, ujar wakil rakyat ini.


Sayangnya mereka yang mengaku terkena udara gas beracun sampai saat ini tidak ada pihak yang mau mengakuinya. Pihak perusahaan PT. Medco E&P Malaka terkesan buang badan dan tidak mau peduli sama sekali, padahal kondisi warga nyata menghirup gas beracun dari proses eksplorasi gas yang kurang baik dan teknis oleh perusahaan tersebut. 


Sambung Tarmizi Daud, hingga saat ini masyarakat yang telah mengungsi di kantor Camat mulai dari siang hari sampai malam hari tanggal 24 Agustus 2025 tidak ada satu pun yang mau datang membantunya baik pihak PT Medco sendiri maupun pihak Pemerintah Aceh Timur. 

Warga yang tersasar gas beracun 

Melihat kondisi tersebut, diambil alih dan inisiatif oleh kepala desa Panton Rayeuk T yang didampingi camat setempat membeli makan untuk mereka. Seharusnya pihak PT Medco tidak boleh tutup mata dan tutup telinga memperhatikan warga lingkar tambang Perusahaan yang mengungsi akibat gas beracun. 


H. Tarmizi Daud melaporkan, kita sudah dari jam 13.30 wib mencoba menghubungi pihak PT. Medco, namun sudah berkali kali kita  hubungi pihak terkait seperti GM PT Medco, Dinas Sosial, Dinas BPBD, Dinas DLHK tidak mendapat respons apa-apa.


Terakhir saya mencoba hubungi Sekda Aceh Timur, sayangnya sudah hampir waktu solat magrib  mereka satupun tidak mau peduli tentang nasib masyarakat yang terimbas kena gas beracun tersebut, tutur sang Wakil Rakyat DPRK Aceh Timur H. Tarmizi Daud.


Akibat kurang peka dan kurangnya respons terhadap nasib masyarakat sudah sepatutnya PT. Medco E&P Malaka buat sementara waktu harus segera diberhentikan operasionalnya di Kabupaten Aceh Timur, bila tidak, maka imbas operasional perusahaan tersebut akan terus sasar warga dan menjadi korban terus menerus.


Untuk itu, kami mohon kepada bapak Presiden Prabowo dan Gubernur Aceh untuk mendengar jeritan maayarakat lingkar tambang PT Medco yang sering terkena imbas  gas beracun tersebut. 


Masyarakat mengatakan mereka tidak tau harus mengadu kemana lagi. "kami mohon juga kepada BPMA untuk segera mengambil sikap membuat laporan ke SKK Migas, supaya PT Medco menghentikan sementara operasionalnya biar masyarakat merasa tenang dan aman dari imbas perusahaan yang terkesan mengejar dollar di pedalaman Aceh Timur, tanpa menghiraukan nasib masyarakat dan lingkungan" tutur H.Tarmizi Daud. 


Sementara itu, konfirmasi dengan manajemen PT. Medco E&P Malaka, sampai berita ini diturunkan belum berhasil di lakukan. (PS/DAMRY)

Komentar Anda

Terkini: