Ketua Umum PATOGAR Se Indonesia, Drs. Parluatan Siregar, MH
POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI UTARA – Parsadaan Toga Siregar (PATOGAR) Se-Indonesia akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 22–23 Agustus 2025 di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Bertajuk “Siregar Tegar: Terdepan, Tersebar, Terdengar,” Munas ini tidak sekadar menjadi ajang konsolidasi struktural, melainkan forum dialektika budaya dan strategi penguatan peran sosial marga di era disrupsi.
Ketua Umum PATOGAR, Drs. Parluatan Siregar, MH, menjelaskan bahwa Munas ini akan mengedepankan pendekatan adaptif dan partisipatif guna menjawab kebutuhan zaman. "Kita ingin memastikan bahwa organisasi ini tidak hanya menjadi simbol genealogis, tetapi juga instrumen transformasi sosial," ujarnya. Tema yang diangkat mencerminkan visi PATOGAR sebagai organisasi kekerabatan yang tidak eksklusif, tetapi terbuka dan responsif terhadap dinamika sosial.
PATOGAR, sebagai salah satu pilar dalam sistem sosial masyarakat Batak, memainkan peran penting dalam konservasi budaya, advokasi pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Dalam lanskap sosiologis modern, marga tidak hanya bermakna ikatan darah, tetapi juga menjadi jaringan sosial yang dapat dimobilisasi untuk kepentingan kolektif. Munas ini diharapkan mampu merumuskan kebijakan internal yang berbasis data, konteks, dan prospek pembangunan yang inklusif.
Pemilihan Muara sebagai lokasi Munas menegaskan orientasi PATOGAR untuk tetap berakar pada nilai-nilai lokal. Sebagai tanah kelahiran nenek moyang Siregar, Muara mengandung signifikansi historis sekaligus potensi ekonomi, terutama dalam sektor pariwisata budaya. Aktivitas Munas diprediksi turut mendorong ekonomi lokal melalui kunjungan peserta dari berbagai penjuru Indonesia.
Agenda Munas meliputi sidang pleno, pemilihan pengurus baru, serta forum-forum tematik seperti seminar kebudayaan dan diskusi lintas bidang. Para akademisi, budayawan, dan tokoh masyarakat akan menjadi pemantik diskusi, membuka ruang dialog intergenerasional yang kritis dan konstruktif. Ini menjadi upaya sistemik PATOGAR dalam menyinergikan tradisi dan inovasi, antara akar budaya dan cabang-cabang pemikiran kontemporer.
Secara khusus, PATOGAR memberikan atensi terhadap peran generasi muda. Melalui Forum Pemuda Siregar, Munas kali ini menjadi titik awal revitalisasi peran milenial dan Gen-Z dalam struktur organisasi dan kegiatan sosial. Dengan pendekatan transformatif, generasi muda diharapkan menjadi pelopor inovasi yang tetap menghormati nilai luhur marga dan adat Batak.
Lebih dari sekadar ajang temu kekerabatan, Munas PATOGAR 2025 adalah representasi dari upaya reaktualisasi identitas kolektif dalam kerangka kebangsaan. Di tengah krisis identitas global dan fragmentasi sosial, organisasi kekerabatan seperti PATOGAR dapat menjadi laboratorium sosial untuk membangun masyarakat yang kohesif, inklusif, dan berdaya saing. (PS/BERMAWI)
