Korban diketahui bernama Benget Hutauruk (58), warga Bahal Nagodang, Dusun III, desa yang sama. Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (2/8/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Umum Dusun III Barbaran, Desa Hutapea Banuarea.
Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak, S.H., S.I.K., melalui Kasi Humas Aiptu W. Baringbing membenarkan kejadian tersebut. Pelaku berhasil ditangkap sekitar tiga jam setelah kejadian saat hendak melarikan diri dari Aek Ristop Tarutung sambil menunggu bus.
Cekcok Berujung Maut
Menurut hasil penyelidikan dan keterangan saksi-saksi, peristiwa bermula saat pelaku dan korban bersama beberapa teman lainnya tengah menikmati minuman tuak di sebuah warung milik warga berinisial S di Desa Hutapea Banuarea, Jumat malam (1/8/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.
Sekitar pukul 23.00 WIB, terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban. Pertengkaran itu memuncak hingga korban memukul pelaku sekali. Setelah insiden itu, korban memilih pulang lebih dulu ke rumahnya.
Namun, pelaku yang tidak terima perlakuan tersebut kemudian menyusun niat jahat. Ia mengambil pisau dari rumahnya dan mengintai korban yang tengah berjalan kaki pulang sendirian. Sekitar pukul 01.30 WIB, pelaku menyergap korban di jalan, lalu menikamnya di bagian dada hingga korban tersungkur bersimbah darah dan meninggal dunia di tempat.
Pelaku Akui Perbuatannya
Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh anak korban yang langsung melapor ke pihak kepolisian sekitar pukul 03.00 WIB. Polisi segera bergerak cepat dan berhasil meringkus pelaku saat berusaha melarikan diri.
"Pelaku sudah kami amankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Aiptu W. Baringbing.
Motif utama dari pembunuhan ini diduga karena pelaku merasa terhina dan tidak terima dipukul oleh korban saat berada di warung tuak.
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan yang dipicu oleh konsumsi minuman keras di lingkungan masyarakat. Kepolisian mengimbau warga untuk tidak mudah terpancing emosi dan menyelesaikan konflik dengan cara kekeluargaan. (PS/BN)
