Kegiatan yang berlangsung di Lia Garden, Kelurahan Dalan Lidang, Panyabungan, ini menghadirkan Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, organisasi mahasiswa (Ormawa), OKP, serta mahasiswa. Tujuannya menciptakan kondisi kondusif agar aksi unjuk rasa dapat berjalan tertib dan damai.
Turut hadir Bupati Madina H. Saipullah Nasution, Dandim 0212/Tapsel Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis, Kapolres Madina AKBP Arie Sopandi Paloh, Sekretaris Daerah Drs. Sahnan Pasaribu, serta sejumlah pejabat lainnya.
Bupati Saipullah menegaskan, pemerintah bersama Forkopimda mengedepankan komunikasi persuasif dengan mahasiswa dan masyarakat agar aspirasi dapat tersampaikan dengan baik.
“Ketimpangan sosial bisa terjadi di mana saja, termasuk di Madina. Namun pemerintah tetap berupaya memenuhi hak-hak masyarakat sesuai kemampuan anggaran. Misalnya, di Sopobatu sejak Indonesia merdeka belum terlayani jalan, tapi berkat kerja sama dengan TNI dan Polri melalui Karya Bakti TNI, jalan itu mulai terbuka dengan swadaya yang sangat minimal,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkab Madina terbuka terhadap aspirasi masyarakat, namun pelaksanaan aksi harus tetap menjaga ketertiban, menghormati warga lain, dan tidak merusak fasilitas umum.
“Silakan lakukan unjuk rasa, sampaikan aspirasi, tapi pastikan situasi tetap tenang dan kondusif,” tegasnya.
Bupati juga memastikan akan hadir menerima massa aksi pada hari Rabu.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis menyatakan, kantor DPRD siap menjadi rumah aspirasi.
“Siapapun masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi, insyaallah akan kami tampung. Harapan saya aksi besok benar-benar penyampaian aspirasi, bukan tindakan anarkis,” katanya.
Kapolres Madina AKBP Arie Sopandi menegaskan kesiapan aparat mengawal aksi dengan pendekatan humanis.
“Besok kami hadir bersama Forkopimda di garda terdepan. Prinsip kami adalah mengedepankan cara humanis,” ucapnya.
Sementara itu, Dandim 0212/Tapsel Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo menuturkan bahwa kondisi wilayah Tapanuli Bagian Selatan secara umum aman terkendali.
“Sudah ada aksi penyampaian aspirasi di beberapa daerah seperti Padanglawas dan Tapanuli Selatan, namun semua berlangsung tertib,” jelasnya.
Adapun tuntutan yang akan disampaikan Cipayung Plus Madina, yang diterima Redaksi poskotasumatera.com antara lain:
- Menghapus fasilitas mewah DPR dan seluruh tunjangannya, serta melakukan audit menyeluruh terhadap anggota DPR.
- Mengecam keras pernyataan anggota DPR-RI yang menyebut “Rakyat Tolol”, sekaligus menuntut pencabutan ucapan tersebut dan permintaan maaf terbuka kepada rakyat Indonesia.
- Mendesak DPR-RI segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.
- Mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap mahasiswa dan masyarakat yang menyuarakan aspirasi.
- Mendesak DPRD Kabupaten Madina segera membuat Perda terkait maraknya pelecehan seksual dan kekerasan di lingkungan pendidikan maupun masyarakat.
- Menyatakan mosi tidak percaya terhadap DPR.
- Jika tuntutan poin 1–6 tidak ditindaklanjuti, maka Cipayung Plus akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar.

