MTSN 2 Aceh Utara Gelar Deklarasi Anti-Perundungan, ROOTS Day Resmi Dibuka

/ Sabtu, 11 Oktober 2025 / 21.45.00 WIB
Terlihat Kepsek MTsN 2 Aceh Utara, Sulaiman Hasyim saat Gelar Program ROOTS DAY dalam rangka memerangi perundungan.  FOTO | DAHLAN AMRY 

POSKOTASUMATERA.COM | ACEH UTARA – MTSN 2 Aceh Utara menunjukkan komitmen serius dalam memerangi perundungan (bullying) dengan menggelar acara puncak Program ROOTS Day hari ini. Demikian di sampaikan oleh Sulaiman Hasyim kepala MTsN 2 Aceh Utara, sabtu tgl 11 Oktober 2025 . 

Program pencegahan perundungan ini telah berjalan intensif sejak September hingga Oktober, dan hasilnya menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk perubahan perilaku.

Dari laporan ibu Nella Fitri, Sulaiman menyampaikan, dalam masa aktualisasi  data mengejutkan  41% Siswa pernah menjadi pelaku Bullying. 

​Sebelum acara pembukaan, katanya, terungkap data hasil kuesioner dari kelas 8 yang cukup mengkhawatirkan: sebanyak 41% siswa mengakui pernah melakukan perundungan, meskipun dalam bentuk yang paling kecil seperti mengejek—sebuah perilaku yang diakui terjadi secara otomatis dan spontan, mulai dari mengejek nama hingga fisik.

Menurut Sulaiman, melalui ​Agen Perubahan Kunci Sukses untuk mengatasi masalah ini, sekolah telah melatih "Agen Perubahan" yang terdiri dari dua perwakilan siswa di setiap kelas 8 (dari 8A hingga 8O). Para agen ini diharapkan menjadi contoh dan penyebar perilaku positif.

​"Anak-anak semua sudah merasa berani untuk melaporkan perilaku bullying yang diterima... Kemudian agen perubahan juga sudah mulai peduli terhadap teman-temannya yang berpotensi sebagai korban maupun pelaku," ujar salah seorang guru fasilitator, menyoroti keberhasilan awal program tersebut. 

Kepala MTsN 2 berharap, ​janji bebas perundungan melalui Penandatanganan komitmen bersama acara ini mencapai puncaknya dengan sambutan dan pembukaan resmi dari Kepala MTSN 2 Aceh Utara. H. Sulaiman S.Ag., M.H.

​Dalam sambutannya,   menegaskan bahwa nilai anti-perundungan sudah selaras dengan ajaran Islam. "Madrasah kita ini menghendaki bagaimana persoalan anti perundungan ini tidak boleh terjadi. 

Madrasah yang hebat dan sempurna adalah Madrasah yang aman dengan perlakuan-perlakuan yang seperti ini," tegas beliau, mengingatkan bahwa perundungan, termasuk mengejek atau mengganggu fisik, adalah pelanggaran yang harus dihentikan. 

​Beliau juga secara khusus menyampaikan apresiasi kepada guru penggerak, Ibu Nella Fitria, yang menjadikan program ini sebagai bagian dari program aktualisasinya.

​Sebagai simbol keseriusan, acara dilanjutkan dengan momen penandatanganan komitmen bersama seluruh warga Madrasah. 

Penandatanganan ini merupakan janji untuk menolak perundungan, dengan harapan besar agar angka perundungan bisa "rendah atau tidak ada sama sekali."

​Dengan mengambil tema "Jalin Pertemanan, Hentikan Perundungan," Ujar Haji Sulaiman S.Ag., M.H., secara resmi menyatakan acara sosialisasi ini dibuka. (PS/DAMRY)


Komentar Anda

Terkini: