Pembangunan Jalan dan Air Bersih di Desa Tandihat: Cerita Haru di Balik Mimpi yang Kini Jadi Nyata

/ Jumat, 31 Oktober 2025 / 13.28.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN – Di tengah perbukitan hijau Kecamatan Angkola Selatan, Desa Tandihat kini menyimpan kisah bahagia yang tak terlupakan. Setelah sekian lama menunggu, masyarakat akhirnya bisa merasakan jalan penghubung Tandihat–Sihopur sepanjang 2.400 meter dan air bersih yang mengalir langsung ke rumah-rumah. Dua hal yang dahulu hanya menjadi harapan, kini telah menjadi kenyataan berkat kerja sama erat antara pemerintah dan masyarakat.


Kepala Desa Tandihat, Ranto Panjang Sipahutar, tak dapat menyembunyikan rasa harunya. Di hadapan warga, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Tapanuli Selatan H. Gus Irawan Pasaribu, Kadis PUPR, Camat Angkola Selatan, serta seluruh instansi yang telah mendukung pembangunan ini. “Kami bersyukur, jalan ini akhirnya terwujud. Sekarang hasil tani bisa kami bawa ke pasar dengan cepat, anak-anak pun bisa berangkat sekolah tanpa takut jalan becek,” ungkapnya dengan mata berbinar.


Jalan sepanjang 2,4 kilometer ini memang bukan sekadar beton dan aspal. Bagi masyarakat Tandihat, jalan itu adalah simbol harapan dan kemajuan. Dahulu, saat musim hujan tiba, kendaraan sulit melintas. Hasil pertanian sering terlambat sampai ke pasar, dan warga terpaksa berjalan kaki berjam-jam ke desa tetangga. Kini, semua berubah. Waktu tempuh ke pusat kecamatan menurun drastis, biaya transportasi berkurang, dan roda ekonomi desa mulai berputar lebih cepat.


Dari sisi ilmiah, pembangunan jalan di wilayah pedesaan memiliki dampak multiplikatif (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Jalan yang baik meningkatkan mobilitas barang dan manusia, memperkuat rantai pasok pertanian, serta membuka akses terhadap layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. “Pembangunan infrastruktur dasar seperti ini sebenarnya adalah pondasi bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ujar salah seorang pendamping desa saat ditemui di lokasi.


Namun, kebahagiaan masyarakat Tandihat tidak berhenti di situ. Di waktu yang hampir bersamaan, pemerintah juga merealisasikan program pipanisasi air bersih yang sangat dinantikan warga. Kini, air jernih mengalir dari bukit ke permukiman, memenuhi kebutuhan harian warga untuk minum, memasak, dan mencuci. “Sebelumnya kami harus berjalan jauh untuk mengambil air dari sungai. Sekarang air bersih sudah ada di depan rumah. Rasanya seperti hidup baru,” tutur Ibu Sari, warga setempat, sambil tersenyum bahagia.


Kepala Desa Ranto Panjang Sipahutar menegaskan bahwa ketersediaan air bersih bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga kesehatan dan martabat hidup masyarakat. Ia mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga fasilitas tersebut agar dapat digunakan dalam jangka panjang. “Air bersih adalah anugerah. Mari kita jaga bersama, karena ini hasil perjuangan dan doa kita semua,” pesannya.


Sementara itu, Camat Angkola Selatan, Dody Kurniawan, S.AP, M.M., menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil nyata dari kolaborasi antara pemerintah daerah, dinas teknis, dan masyarakat. “Kami belajar bahwa pembangunan bukan hanya soal anggaran, tetapi soal komunikasi dan kebersamaan. Ketika masyarakat aktif terlibat, hasilnya jauh lebih terasa dan bermanfaat,” ujarnya dengan bangga.


Kini, suasana di Desa Tandihat terasa berbeda. Jalan yang dulu berlubang kini mulus dilalui anak-anak sekolah dan kendaraan hasil panen. Air bersih mengalir jernih di setiap rumah. Semua itu menjadi bukti bahwa ketika pemerintah dan masyarakat berjalan seiring, pembangunan bukan sekadar proyek, tetapi kisah kemanusiaan yang mengubah kehidupan. Desa Tandihat kini menapaki babak baru menuju desa yang lebih sehat, maju, dan sejahtera. (PS/BERMAWI)


Komentar Anda

Terkini: