POSKOTASUMATERA.COM-MUARAENIM-Guna
mempermudah layanan publik, Pemerintah Kabupaten Muara Enim meluncurkan
Smart Regency dan Quick Win Program Unggulan Tahun 2018.
Bupati
Muara Enim Ahmad Yani mengatakan, pembangunan smart city akan diintegrasikan
dengan penggunaan teknologi informasi sebagai tata kelola dan operasional
sehari-hari.
Dengan
demikian, lanjut dia nantinya dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada
publik secara lebih efisien
“Kita
berharap program ini berjalan lancar, sehingga di 2019 sudah bisa terealisasi
dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Yani, saat membuka acara Review
Masterplan Muara Enim Smart Regency dan Quick Win Program Unggulan Tahun
2018, Jumat (26/10) kemarin di ruang rapat Pangripta Nusantara kantor
Bappeda Muara Enim.
Lebih
lanjut Yani menyampaikan bahwa, konsep smart city nantinya akan selaras dengan
visi misi Kabupaten Muara Enim Merakyat. Sehingga dalam pelaksanaannya, dapat
mempermudah interaksi antar warga dengan penyedian layanan.
“Besar
sekali harapannya smart city ini akan mampu mempermudah dan mempercepat
perizinan, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh mendatangi kantor
pemerintahan, karena layanan bisa diakses dimana saja,” lanjutnya.
Kemudiaan
Yani menerangkan, pemerintah berkewajiban memberi pelayanan publik merata
kepada seluruh masyarakatnya. Saat ini masih pada tahap menuju semua itu,
setelah berjalan, dipertengahan nanti juga akan dilaunching juga
e-government dan public service.
“Saat
ini masih pada tahap menuju semua itu, setelah berjalan, dipertengahan nanti
juga akan dilaunching juga e-government (sistem pemerintahan berbasis
elektronik), dan public service,” ujar Yani.
Sementara
itu, tenaga ahli pendampingan smart city dari Institut Teknologi Bogor (ITB),
Hary Febriansyah menyebut, rencana induk konsep smart city Pemerintah Kabupaten
Muara Enim kini sudah siap mencapai 80 persen.
“Kita
juga berharap kesiapan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, sehingga
bukan hanya punya konsep Informasi Teknologi (IT) saja, namun turut membenahi
infrastruktur penunjang smart city,” terangnya.
Selain
itu Hary melanjutkan pemerintah daerah bisa sinergi dengan desa, karena dana
desa tidak hanya untuk bangunan fisik saja.
“Pemkab
juga dapat bersinergi dengan pemerintah desa karena dana itu tidak hanya untuk
bangunan fisik saja, Namun salah satunya dapat digunakan untuk membangun
jaringan (internet, red) penunjang pelaksanaan smart city tersebut,” tutupnya. (PS/EDWARD)