Dapat Predikat Jelek dari Kemen LHK, Kasi TPA Terjun Hanya Konsentrasi Angkut Sampah dari Kota Medan

/ Jumat, 15 Februari 2019 / 23.54.00 WIB

Kasi TPA Terjun Pahala Rajagukguk

POSKOTASUMATERA.COM-MARELAN- Kota Medan hampir sebulan lalu mendapat predikat jelek tentang kebersihan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam realease penilaian Adipura yang akhirnya diklarifikasi oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Medan karena nilai jelek pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun Medan Marelan yang jelek.

Namun hingga kini, Kepala Seksi TPA Terjun Pahala Rajagukguk terkesan tak memiliki konsep cepat mengatasi predikat jelek pengelolaan tempat penampungan sampah se Kota Medan ini.  

Ditemui di Sekretariat Seksi TPA Terjun Jalan Paluh Nibung Medan Marelan, Rabu (13/2/2019) Pahala Rajagukguk mengaku hanya konsentrasi dapat mengangkut kurang lebih 1.000 meter kubik sampah di Kota Medan setiap harinya.

Disinggung tentang perencanaan mengatasi predikat dan nilai rendah pengelolaan TPA Terjun, Pahala hanya menyampaikan rencana pengoperasian lahan tambahan 4 hektar dengan system sanitary landfiil sesuai UU no. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

“Kami masih fokus penyelesaian masalah sampah Kota Medan yg perhari 1000 ton perhari bisa diangkut dengan keterbatasan kondisi ini. Kami melakukan pembenahan akses jalan, pembersihan drainase,” katanya.

Dia mengakui, TPA Terjun yang berkisar 10 hektar itu tak sesuai dengan UU NO. 18 Tahun 2008 hingga dalam perencanaan pengembangan di lahan 4 hektar yang berada di sekitar TPA Terjun akan menggunakan system sanitary landfill.

Disinggung tentang ada tidaknya rekomendasi Kemen LHK RI atas perbaikan predikat jelek pengelolaan TPA Terjun, ASN ini melemparkan dengan Dinas DKP Medan dengan mengatakan tak mengetahui ada tidaknya rekomendasi perbaikan itu.

“Saya tak mengetahui ada tidaknya rekomendasi perbaikan pengelolaan TPA Terjun. Mungkin ada di dinas,” katanya seolah acuh.

Dia juga malah curhat dengan jeleknya kondisi akses jalan yang membuat perawatan kendaraan akan berbiaya lebih tinggi. Lain lagi dengan tingginya tumpakan sampah di area TPA yang mengakibatkan penggunaan alat berat lebih banyak karena sistem estafet mengakibat high cost.

“Cara efesiensi kami dengan menggunakan sarana seadanya semampunya sehemat mungkin,” katanya.

Menyangkut solusi dampak lingkungan ke masyarakat, Pahala memaparkan, personil Seksi TPA Terjun berkoordinasi dengan dinas terkait melakukan foging, gotong royong bersama, menyiram dampak lalat, penyuluhan dan memberikan sarana pendidikan yakni Rumah Pintar bekerjsama Lembaga Pendidikan swasta dan kepolisian setempat.

“Selain upaya antisipasi dampak, tak kurang 300 masyarakat pemulung beraktivitas mencari nafkah di TPA Terjun sebagai pemulung. Rata-rata masyarakat setempat,” katanya.

Menyikapi hal ini, Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Hafifuddin meminta Kepala DKP Medan M Husni mencari figur Aparatur Sipil Negara (ASN) guna mengelola TPA Terjun secara profesional.

“Kadis harus menempatkan ASN terbaik dalam mengelola TPA Terjun. Harus ada solusi yang jelas dalam waktu dekat dalam mengatasi predikat jelek pengelolaan penampungan sampah Kota Medan ini. Kalau memang predikatnya tak berubah dikhawatirkan dampak buruknya akan berakibat pada kesehatan dan kondisi masyarakat sekitar,” kata Hafifuddin yang juga Ketua DPAC Partai Demokrat Medan Marelan ini.

Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Medan Marelan ini juga menilai, ASN di TPA Terjun kurang harmonis dengan lembaga sosial dan kemasyarakat di daerah itu hingga program dan kinerja dalam mengatasi dampak seolah tak terlihat.

Diceritakannya, sesuai laporan yang diterimanya, pengelolaan Rumah Pintar yang mendidik anak-anak pemulung dalam Paket A, B dan C yang dikelola Bhabinkamtibmas Kel. Terjun Aiptu Amril dan aktivis Pendidikan dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kumala seolah jalan sendiri.

“Sesuai info yang kami terima, ASN di TPA Terjun hanya memberikan fasilitas, yang lainnya dilimpahkan semuanya ke pengelola Rumah Pintar. Sebaiknya, Kadis menempatkan figur yang profesional dan mampu mengelola semua hal di TPA Terjun dengan baik,” tegas Hafifuddin. 

Kepala DKP Medan M Husni yang dihubungi poskotasumatera guna konfirmasi, Jumat (15/02/2019) tak berada di kantornya. (PS/RYANT)








Komentar Anda

Terkini: