Pelaku Penganiayaan dan Pengeroyokan 6 orang Siswa SMK UISU Medan masih 8 orang yang di Periksa.

/ Rabu, 31 Agustus 2022 / 11.25.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Hingga kini pelaku Pengeroyokan dan Penganiayaan terhadap 6 orang Siswa Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Universitas Islam Sumatera Utara(UISU) Medan Jl.Sisingamangaraja dua pekan lalu tepatnya Sabtu,13-08-202 sekira pukul 16.30 Wib di halaman sekolah SMK UISU langsung.Dari Puluhan Orang Pelaku,hanya 8 orang yang di periksa Polisi di Polrestabes Medan sedang yang lain belum diketahui keberadaannya hingga sekarang.

Ke enam orang korban tersebut adalah : 1.Firman Syah

2.Ahmad Alfariji

3.Ahmad Fauji

4.Endriza

5.Adam Rido asri Pasaribu

6.Mhd raja sa'ban

Yang sama-sama pelajar di SMK UISU Medan.


Hanya karena persoalan sepele yaitu terjadi laga kaki saat bermain sepak bola di lapangan antara Ahmad Alfariji dengan FZ(pelaku) pada hari Jum,at,12-08-2022 dan saat itu juga Alfariji sudah minta maaf dan FZ menerima maaf Alfariji namun,saat usai bermain sepak bola ketika akan pulang Afariji dan kawan-kawan di kejar oleh rekan-rekan FZ.Diantara mereka ada yang memegang batu sambil mengejar.

Melihat itu Alfariji dan kawan-kawan lari dan berhasil menyelamatkan diri sampai ke rumah masing-masing.


Ke esokan harinya Pada hari Sabtu,13-08-2022 sekira pukul 16.30 Wib,Alfariji di ajak FZ untuk keluar halaman sekolahnya ternyata,di sana dia sudah di tunggu oleh FZ dan kawan-kawan.Selanjutnya Alfariji di tantang duel satu lawan satu oleh FZ awalnya Alfariji menolak dan FZ tetap memaksa maka terjadilah duel satu lawan satu.


Karena FZ kalah saat duel satu lawan satu,kawan-kawan FZ tidak terima maka terjadilah pengeroyokan terhadap Alfarizi dan mirisnya ke lima orang temannya yang pada saat itu berusaha melerai,ikut di pukuli oleh FZ Cs bahkan Petugas Satpam sekolah yang berusaha melerai tidak mampu meredam aksi FZ Cs.


Akibatnya ke enam orang korban mengalami luka memar di kepala,mata tangan kaki dan badan akibat pukulan dan tendangan dari para pelaku.Dan tiga di antaranya mengalami luka yang lumayan parah di antaranya Alfarizi luka memar dan lebam hingga matanya,Firmansyah sempat pingsan dan mengalami sakit di bahagian kepalanya hingga saat ini.


Melihat anaknya pulang sekolah dalam keadaan babak belur,para orang tua korban pun tak terima dan segera melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polsek Medan Kota.Petugas Polsek Medan Kota pun mengarahkan para orang tua agar melaporkan hal ini ke Mapolrestabes Medan karena,masalah ini terkait Anak di bawah umur yang bisa menangani hanya di Mapolrestabes Medan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak(PPA).


Dan Laporan pun di terima oleh Petugas SPKT dan di teruskan ke Petugas Unit PPA Polrestabes Medan dengan Nomor : STTLP/2555/VIII/2022/SPKT/POLREeSTABES MEDAN/POLDA SUMUT.


Selanjutnya pada Selasa,16-08-2022 dari berkisar puluhan orang pelaku pengeroyokan dan penganiayaan,hanya delapan orang saja yang di amankan diantaranya : AIN(16) warga gg.Mesjid SM.Raja,HMD(16) warga gg.Mesjid SM.Raja,DAB((17) warga gg.Batu cuci SM.Raja,RIHJ(14) warga warga gg.kemuning SM.Raja,MKA(14) gg.Mesjid SM.Raja,FPP(14) warga gg.Mesjid SM.Raja,ARN(14) warga gg.Mesjid SM.Raja,dan YP(16) warga gg.Batu Suci SM.Raja.


Saat itu juga para korban di dampingi orang tuanya turut hadir di Polrestabes Medan di ruangan Unit PPA sebagai Penyidik Briptu Sri Ulina Br.Ginting.

Saat itulah kekecewaan dirasakan oleh orang tua korban sebab,seluruh pelaku di pulangkan atau tidak di tahan dengan alasan masih di bawah umur dan berstatus pelajar dengan surat jaminan masing-masing orang tua pelaku. 


Ketika di konfirmasi awak media,Para orang tua korban serta siswa korban penganiayaan tersebut merasa tidak terima dengan aksi penganiayaan para pelaku. orang tua korban Mainem(53) ibu Firmansyah dan Zulfikar(40) Ayahanda Ahmad Alfariji dan para orang tua korban lainnya,mengatakan kekecewaan yang teramat dalam atas peristiwa yang menimpa anak-anak mereka dan pelayanan dari Petugas Unit PPA Polrestabes Medan.


"Dengan sombongnya orang tua pelaku mau memberikan uang Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah) agar kami mau berdamai dengan mereka dan ketika kami tolak langsung mereka menambah uang tersebut menjadi Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) dan kembali kami tolak langsung salah seorang dari orang tua mereka mengatakan,ya sudah kalau mau lanjut kita lanjutkan," terang Zulfikar.


Langsung di sambut Ahmad Fauzi(korban)" Disana pun kami di ancam sama AIN(pelaku) dengan mengatakan habis ini main lagi kita ya," kata Fauzi mengulangi kata-kata AIN.


Masih dari orang tua korban," Mungkin karena ada oknum pengacara yang kami dengar orang tua dari salah seorang pelaku yang membuat mereka jadi sombong dan juga kenapa para pelaku bisa di lepaskan dan kami sangat keberatan dan takut karena,belum semua pelaku di amankan polisi dan kami merasa sangat khawatir dengan anak-anak kamu karena masih sekolah di sana takut hal ini terulang kembali," kata Neneng(ibu korban).


Di tanya apa tindakan atau tanggapan pihak Yayasan SMK UISU terkait kejadian ini," Sampai sekarang tidak ada tanggapan dari pihak yayasan padahal kejadian ini langsung di halaman sekolah dan kejadian ini di depan petugas keamanan sekolah dan ada Video nya," kata mereka.(30-08-22).


Di tanya apa harapannya terkait hal ini," kami minta proses terus berlanjut dan semua pelaku bisa di amankan jangan hanya delapan orang ini aja dan mereka bisa di hukum yang setimpal," pungkas mereka serentak.


Awak media mencoba konfirmasi ke petugas penyidik via seluler," Coba hubungi saja Kasat bang karena kewenangan menjawab hanya Kasar," jawab Briptu Sri Ulina Ginting(penyidik).


Dan hingga berita tayang Kompol Teuku FatirMustafa baik via seluler dan pesan' singkat WhatsApp enggan menjawab konfirmasi awak media.(PS/IRWANSYAH Gtg).



Komentar Anda

Terkini: