Usai Dianiaya Saat Aksi, Aktifis ini Difitnah Mentah - Mentah Di Media Sosial

/ Sabtu, 03 September 2022 / 21.58.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - Edi Syahputra Ritonga (29) aktifis yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan dan kerap mengkritik kinerja pemerintah dan aparat penegak hukum, sempat mendapatkan perlakuan kasar alias dianiaya ketika melakukan aksi didepan kantor DPRD Labuhanbatu Jalan SM Raja Rantauprapat, Senin (15/8/2022) sekira pukul 17.40 Wib, beberapa pekan lalu.

Penganiayaan tersebut dilaporkan Edi ke Polres Labuhanbatu pada hari itu juga (usai melakukan aksi unjuk rasa) dengan nomor laporan polisi (LP) : STTLP/1185/Yan 2.5/VIII/2022/SPKT-Res LB tanggal 15/8/2022. 

"Benar bang, saya dianiaya. waktu itu masih dalam aksi saya bersama rekan - rekan organisasi di depan kantor DPRD Labuhanbatu. Saat ini, saya sudah menerima SP2HP dari Penyidik Polres Labuhanbatu. Selanjutnya, saya serahkan ke pengacara saya. Abang bisa tanyakan langsung ke pengacara saya,"kata Edi membenarkan, Sabtu (3/9/2022).

Belum selesai kasus penganiayaan Edi, timbul lagi sebuah fitnah di media sosial yang menyebutkan mentah - mentah dirinya sebagai laki laki yang siap menikahi wanita yang hamil diluar nikah dengan bayaran Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

"Fitnah ini datang dari media sosial yang akunnya bernama Siti Handayani. Postingan tersebut diunggah di dinding Facebook dan di group Facebook Kabar Labuhanbatu,"terangnya.

Atas fitnah tersebut, Edi akan melaporkan postingan pemilik akun Siti Handayani itu ke Polres Labuhanbatu. Terlepas setiap laporan yang nantinya akan dijatuhkan ke pihak aparat penegak hukum mau ditanggapi atau diabaikan, dirinya memastikan, tetap menyadari jika Edi sedang berada di Negara hukum, bukan Negara suka-suka atau hukum rimba. Beradab, berkebudayaan dan berdemokrasi dimana didalamnya telah diatur segala mekanisme untuk menghindari segala bentuk kesewenang-wenangan.

 "Insha Allah, hari Senin (5/9/2022) akun media sosial yang memfitnah saya ini, akan saya laporkan.,"jelasnya.

Penjelasan Edi sangat gamblang, terkait dengan laporan penganiayaan dan fitnah yang datang kepadanya. Dia merasa, tidak sedang bermusuhan dengan siapapun. 

"Saya bukan orang politik, jadi otomatis saya tidak mungkin punya lawan politik. Kalau masalah kritik terhadap kebijakan pemerintah, itukan hak saya. Dan perlu saya ingatkan, jika saya tidak berhenti melakukan kritik sepanjang negara ini masih menganut demokrasi yang bercirikan hukum sebagai panglima. Saya tidak akan pernah kompromi dengan ketidak adilan. Sebab, hal itu akan merongrong pancasila dan cita-cita pahlawan kita,"tuturnya. (PS/Red-05)
Komentar Anda

Terkini: