POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU - Seorang karyawan tetap PT.Citra Sawit Mandiri (CSM) mengaku mendapat perlakuan intimidasi dari perusahaan. Pasalnya, karyawan tersebut dipaksa untuk mengundurkan dengan membuat surat pernyataan pengunduran diri dari perusahaan.
Foto : Ilustrasi/net
Dona, karyawan pemanen divisi III PT.CSM memgungkapkan bahwa dirinya telah mendapat Surat Peringatan (SP) sebanyak dua kali. Dalam SP itu, katanya, dirinya mangkir dari pekerjaan sehingga diberi peringatan oleh perusahaan.
Atas SP yang diberikan perusahaan, dirinya membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi lagi mangkir dari pekeejaan. Namun, saat sedang bekerja, Dona tiba-tiba sakit sehingga tidak sanggup melanjutkan pekerjaan.
"Hasil diagnosa (pemeriksaan) petugas medis saya menderita ambeian (wasir) dan perlu perawatan selama beberapa hari. Istri saya llangsung memberitahukan perihal ini kepada mandor dan Asisten akan tetapi tidak mendapatkan jawaban dari yang bersangkutan," jelasnya.
Selama beberapa hari masa dalam perawatan penyembuhan penyakit dideritanya, Dona dinyatakan mangkir lagi dari pekerjaan. Sebab, Dona tidak masuk kerja selama beberapa haru.
Padahal, menurut Dona, istrinya memberitahukan perihal keadaan Dona sedang sakit sehingga tidak bisa masuk kerja kepada mandor dan Asisten disertai dengan lampiran surat hasil diagnosa petugas medis.
"Akibat dinyatakan mangkir ketiga kalinya oleh perusahaan, Asisten tidak menerima lagi saya bekerjan. Bahkan, saga diinstruksikan untuk membuat surat pernyataan pengunduran diri dari PT.CSM namun, tidak saya tandatangani," ujarnya.
Sayangnya, hingga sampai saat ini Manager maupun perwakilan dari PT.CSM belum memberikan penjelasan resmi sebagai klarifikasi terkait perihal ini.
(PS/DB)
