Pj.Bupati Buka Monitoring Dalam Rangka Penurunan AKI dan AKB di Aula RSUD Sidikalang

/ Jumat, 25 Oktober 2024 / 07.21.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI –  Kita sangat bersyukur karena pada tanggal 3 September 2024 lalu, Kabupaten Dairi telah melaksanakan Kick Of Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP). Kabupaten Dairi menjadi salah satu locus pendampingan USAID Momentum dalam kegiatan ILP tersebut. Sehingga kita optimis bahwa program ILP ini dapat mempercepat upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan juga Stunting di Kabupaten Dairi.

Demikian disampaikan, Penjabat (Pj) Bupati Dairi, Surung Charles Lamhot Bantjin, Senin (21/10/2024) di Aula RSUD Sidikalang pada saat pembukaan mentoring Rumah Sakit dan Puskesmas dalam rangka penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Dairi.

Dikatakannya, AKI dan AKB adalah salah satu indikator derajat kesehatan negara. Disebut demikian karena AKI dan AKB menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan. Tingginya AKI/AKB dan lambatnya penurunan angka ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat mendesak untuk ditingkatkan, baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanannya.

"Dilihat dari data, AKI dan AKB di Indonesia telah mencapai target RPJMN 2024, yaitu 183 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan 16 per KH 1000 KH. Dan di Kabupaten Dairi, berdasarkan data 3 tahun terakhir terdapat 7 kasus kematian ibu pada tahun 2022. Pada tahun 2023 terdapat 2 kasus kematian ibu dan tahun 2024 hingga saat ini sudah tercatat 4 kasus kematian ibu, 3 diantaranya disebabkan oleh kasus langsung Obstetri," Ujarnya.

Selain itu dikatakan, terdapat 23 kasus kematian bayi baru lahir sampai dengan September 2024. Hal ini tentunya menjadi beban bagi Pemerintah Kabupaten Dairi dan memerlukan perhatian serta tindakan yang serius.

Selanjutnya dikatakan Surung, dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menekan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Dairi.

"Keterlibatan berbagai pihak tentunya sangatlah penting demi mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi baru lahir. Kematian karena persalinan semestinya tidak boleh terjadi, karena persalinan bukanlah penyakit, terutama dalam penanganan persalinan dengan kondisi gawat darurat," Tuturnya

Selanjutnya, Tim mentor dari RSUP H. Adam Malik, dr. David Luther Lubis, SKM, M.Ked (OG), Sp.OG (K) menyampaikan upaya pencegahan kematian ibu dan bayi melalui Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

Dikatakannya, Beberapa inisiatif yang dapat dilakukan dalam pencegahan kematian ibu dan bayi yaitu Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Artinya adalah melatih tenaga kesehatan untuk memberikan perawatan ibu dan bayi baru lahir yang optimal, baik dalam situasi rutin maupun darurat. Selanjutnya, kualitas data kesehatan: meningkatkan kualitas dan penggunaan data kesehatan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

"Jejaring rujukan. Artinya memperkuat jejaring rujukan untuk memastikan layanan kesehatan yang tepat waktu dan efektif. Selanjutnya, keterlibatan masyarakat: meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perawatan ini dan bayi baru lahir dan terahir, kolaborasi sektor publik dan swasta yaitu mengintegrasikan layanan kesehatan dari sektor publik dan swasta untuk meningkatkan kesinambungan dan efisiensi layanan," Katanya.  (PS/K.TUMANGGER/KANSIOM).

Komentar Anda

Terkini: