POSKOTASUMATERA.COM-PADANGSIDIMPUAN – Ada yang berbeda di Aula MAN 2 Padangsidimpuan pada Sabtu (11/10/2025). Ratusan pelajar dan mahasiswa tampak serius menyimak paparan Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan, Srifitrah Munawaroh Nasution, dalam dialog publik bertajuk “Say No to Sex Bebas.” Di tengah hiruk pikuk isu moral generasi muda, sosok perempuan inspiratif itu tampil bukan sekadar sebagai pejabat, tetapi sebagai ibu dan pendidik yang peduli pada masa depan anak bangsa.
Dialog publik yang diinisiasi oleh Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Padangsidimpuan–Tapanuli Selatan ini mengusung tema “Sebagai Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Seks Bebas di Kalangan Remaja Maupun Mahasiswa.” Kegiatan ini menjadi wadah refleksi dan edukasi moral bagi generasi muda yang hidup di era digital, di mana arus informasi begitu cepat dan sering kali tanpa batas.
Dalam penyampaiannya, Srifitrah Munawaroh Nasution menegaskan bahwa fenomena seks bebas bukan sekadar masalah perilaku individu, tetapi juga cerminan dari tantangan sosial yang kompleks. “Remaja adalah aset bangsa. Mereka harus dibekali dengan nilai moral, pendidikan yang benar, dan lingkungan yang mendukung agar tidak terjerumus ke perilaku yang merugikan masa depan mereka,” ujar Srifitrah dengan nada penuh empati.
Ia juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam membentuk karakter remaja. “Pendidikan seks bukan tabu, tetapi harus diajarkan dengan pendekatan moral dan agama. Kita harus memberikan pemahaman yang benar agar anak-anak tidak mencari tahu dari sumber yang salah,” lanjutnya. Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah dari para peserta, sebagian di antaranya tampak terharu mendengar penuturan beliau.
Kehadiran Ketua DPRD ini menjadi inspirasi tersendiri. Tidak sedikit peserta yang merasa bangga dan tergerak untuk lebih bijak dalam menyikapi pergaulan zaman sekarang. Bagi mereka, Srifitrah bukan sekadar pejabat, melainkan figur perempuan yang berani bicara tentang isu sensitif dengan pendekatan humanis dan keibuan.
Ketua Panitia sekaligus perwakilan KOPRI PMII Padangsidimpuan–Tapanuli Selatan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian organisasi terhadap fenomena sosial yang semakin memprihatinkan. “Kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa menjaga diri adalah bentuk cinta kepada masa depan,” ungkapnya.
Suasana hangat dan penuh makna mewarnai penutupan acara. Banyak peserta yang rela menunggu untuk sekadar bersalaman atau mengucapkan terima kasih kepada Srifitrah. Mereka mengaku mendapatkan perspektif baru tentang pentingnya menjaga kehormatan diri dan memahami arti tanggung jawab moral di tengah gempuran gaya hidup modern.
Dialog publik ini bukan hanya sekadar ajang diskusi, tetapi juga momentum untuk menyalakan kembali api kesadaran moral di kalangan generasi muda. Seperti pesan yang disampaikan Ketua DPRD Padangsidimpuan, “Menolak seks bebas berarti menjaga masa depan. Dan menjaga masa depan berarti mencintai diri sendiri dan bangsa ini.”(PS/BERMAWI)

