Kreativitas Siswa Akuntansi SMKN 1 Sinunukan Lahirkan Produk Unggulan: Kripik Pisang Original “Dapur Skansa”

/ Selasa, 14 Oktober 2025 / 22.48.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-SINUNUKAN— Inovasi dan semangat kewirausahaan terus tumbuh di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk nyata penerapan pembelajaran berbasis Teaching Factory dan Project Based Learning. Salah satu wujudnya datang dari Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Sinunukan yang berhasil menghadirkan produk unggulan berupa Kripik Pisang Original “Dapur Skansa”, hasil olahan tangan kreatif siswa yang terinspirasi dari potensi lokal daerah.


Produk ini bukan sekadar camilan, melainkan simbol kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan praktik nyata kewirausahaan. Dalam proses pembuatannya, siswa jurusan akuntansi tidak hanya belajar menghitung laba rugi atau membuat laporan keuangan, tetapi juga memahami rantai nilai bisnis mulai dari produksi, pemasaran, hingga pelayanan pelanggan. Dengan demikian, pembelajaran tidak berhenti di ruang kelas, melainkan berkembang menjadi pengalaman empiris yang membentuk jiwa wirausaha muda yang tangguh dan inovatif.


Kepala SMKN 1 Sinunukan, Henri Saputra, S.Pd., menyampaikan apresiasinya atas semangat dan kerja keras para siswa. “Kami mendorong setiap jurusan untuk memiliki produk unggulan yang mampu mencerminkan kompetensi dan kreativitas siswa. Melalui ‘Dapur Skansa’, kami ingin menanamkan nilai kemandirian dan tanggung jawab agar lulusan SMK tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berwirausaha,” ujarnya dengan bangga.


Proses produksi Kripik Pisang Original ini melibatkan tahapan pembelajaran yang terintegrasi, mulai dari analisis biaya produksi, manajemen bahan baku, hingga strategi branding dan promosi. Dengan mengusung cita rasa autentik dan kualitas terbaik, produk ini tidak hanya menjadi latihan bisnis semata, tetapi juga bentuk nyata penerapan prinsip akuntansi dalam dunia usaha yang sesungguhnya.


Menariknya, kegiatan ini juga menjadi sarana pembentukan karakter siswa. Melalui aktivitas produksi dan penjualan, siswa dilatih untuk bekerja sama dalam tim, menghargai waktu, serta memahami pentingnya etika bisnis. Pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran seperti perhitungan efisiensi biaya dan analisis pasar lokal menjadikan kegiatan ini relevan dengan perkembangan ekonomi kreatif di era digital.


Salah satu siswi penggagas produk, P.Nasution  mengaku bangga bisa ikut terlibat sejak tahap awal produksi. “Awalnya kami cuma berpikir membuat kripik biasa, tapi setelah dibimbing guru dan melihat potensi pasar, kami jadi semangat untuk menjadikannya produk unggulan sekolah. Rasanya senang sekali ketika melihat orang lain menikmati hasil kerja kami,” tuturnya dengan mata berbinar.


Selain memiliki cita rasa yang lezat dan harga terjangkau, Kripik Pisang Dapur Skansa juga mengusung nilai edukatif dan sosial. Setiap pembelian produk berarti turut mendukung gerakan “Belanja Produk Lokal, Cintai Karya Anak Negeri”. Inisiatif ini sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong peningkatan literasi finansial dan kemandirian ekonomi di kalangan pelajar.


Dengan inovasi seperti ini, SMKN 1 Sinunukan menunjukkan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya mencetak tenaga kerja siap pakai, tetapi juga generasi kreatif yang mampu menciptakan lapangan kerja baru. Melalui sinergi antara teori, praktik, dan nilai-nilai kewirausahaan, Kripik Pisang Original Dapur Skansa menjadi bukti bahwa dari tangan-tangan muda terampil, lahir produk lokal berkualitas yang siap bersaing di pasar luas. (PS/BERMAWI)





-



Komentar Anda

Terkini: