Pj Walikota Lhokseumawe membuka kegiatan Rembuk Stunting dengan seluruh Kepala OPD serta unsur Forkopimda Kota Lhokseumawe. FOTO | DAHLAN AMRY |
POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE -- Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe gelar rembuk stunting tahun 2024 di Aula Setdako Lhokseumawe. Rembuk stunting Kota Lhokseumawe diikuti seluruh jajaran Forkopimda Lhokseumawe, kepala dinas dan orang tua asuh anak stunting, dalam rembuk stunting kota Lhokseumawe menargetkan angka stunting turun mencapai 14 % di penghujung tahun 2024 ini.
Demikian diutarakan oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe A Hanan, SP, MM saat membuka resmi kegiatan tersebut mengatakan rembuk stunting tersebut dilaksanakan untuk pembentukan tim penurunan stunting tahun 2024.
“Kegiatan ini sangat penting dan stategis dalam rangka menyingkronkan program-program yang dilaksanakan oleh Pemko Lhokseumawe bersama dengan Forkopimda, ada juga DPRK, Kajari dan pihak terkait lainnya” ujar Hanan.
Pj Wali Kota Lhokseumawe berharap dengan adanya kegiatan rembuk stunting ini, tim penurunan stunting Lhokseumawe bisa mendapatkan titik penyelesaian persoalan stunting yang ada di kota ini.
A Hanan menambahkan berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dirilis pada april 2024, angka stunting di kota kita menunjukkan tren penurunan yang sangat positif.
Dari sebelumnya 28,7%, kini telah turun menjadi 20,1%. “Ini berarti terjadi penurunan sebesar 7,4%, menjadikan Kota Lhokseumawe sebagai daerah dengan angka stunting terendah kedua di provinsi Aceh” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan data EPPGBM hingga September 2024, angka stunting di Kota Lhokseumawe tercatat sebanyak 735 balita dari total 14.851 sasaran balita. Ini setara dengan 4,9%, sebuah capaian luar biasa yang sangat patut kita syukuri bersama, ungkap Pj Walikota A Hanan.
“Akhir tahun 2024 target pemko Lhokseumawe akan menurunkan sebesar 14% angka stunting, inilah kerja-kerja kita dengan rapat koordinasi seperti ini tim bisa Menyusun program-program dan Gerakan yang dilakukan dalam rangka penurunan angka stunting” tutup Pj Wali Kota A Hanan.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Cut Fitri Yani kepada Poskota mengatakan Pemerintah Kota Lhokseumawe terus berupaya mengatasi stunting.
Berikut beberapa informasi terbaru, upaya Pengentasan Stunting.
Pemko Lhokseumawe menggelar rembuk stunting pada 14 Oktober 2024 untuk membahas strategi pengentasan stunting.
Pemerintah setempat berkomitmen mengatasi stunting melalui pendekatan terpadu dan kolaborasi. Prevalensi stunting di Lhokseumawe menurun 7,4% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), ujar Kabid Kesmas Cut Fitri.
Menurutnya, Program Pengentasan Stunting melalui gerakan orang tua asuh anak stunting dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang telah diluncurkan Mei 2023 tahun lalu.
Pemko Lhokseumawe dan Dinas Kesehatan terus bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai target pengentasan stunting 0% dari 920 anak stunting di Lhokseumawe, ungkap Cut Fitri. (ADV)